Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tegas Syarikat Islam: Pemerintah Wajib Mendengar Suara Mahasiswa & Rakyat, Wajib!

Tegas Syarikat Islam: Pemerintah Wajib Mendengar Suara Mahasiswa & Rakyat, Wajib! Kredit Foto: Pimpinan Pusat Syarikat Islam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aliansi Mahasiswa Indonesia menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluarkan pernyataan resmi menolak tegas penundaan pemilu dan mendukung pemilu 2024. Mereka menyampaikan akan melakukan aksi besar pada 21 April 2022 agar Jokowi memenuhi tuntutan tersebut.

Ketua BEM Universitas Indonesia Bayu Satria Utomo menjelaskan, sebelum menggelar aksi tersebut, mereka bakal menggelar Kongres Rakyat pada 18 April 2022. Namun, Bayu belum memaparkan secara rinci soal lokasi dan rencana aksi tersebut karena masih dalam perencanaan.

Baca Juga: Singgung Utang Luar Negeri Indonesia, Rocky Gerung: Jokowi Tinggalkan Utang yang Berbahaya

"Di Kongres Rakyat, kami ingin mempertemukan seluruh elemen yakni mahasiswa, buruh, petani, LSM, akademisi, dan lain-lain untuk membahas kajian setiap elemen," kata Bayu.

Baca Juga: Nyeleneh..Sebutan Baru Rizal Ramli untuk Jokowi "Bapak PHP"

Adapun dalam demo 21 April 2022, Bayu mengatakan banyak kampus lain yang tergabung di AMI akan ikut turun ke jalan. Bayu menjelaskan sudah ada 100 ketua lembaga/komunitas mahasiswa yang bergabung di AMI.

Sementara itu, Ferry Juliantono Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI) menanggapi rencana demonstrasi mahasiswa yang akan diselenggarakan di gelar kembali 21 April 2022.Ferry saat ini sedang mendampingi  Ketua Umum PP SI Dr Hamdan Zoelva yang sedang berada dalam acara Haul di Pesantren Al Hamidy Banyu Anyar Pamekasan Madura pimpinan KH Mohammad Rofii Baidhowi yang dihadiri oleh ribuan jamaah dan santri.

"Gerakan mahasiswa adalah hati nurani bangsa. Suara mahasiswa adalah Juga suara umat, suara buruh, suara pekerja, suara rakyat. Pemerintah wajib mendengar suara mahasiswa, buruh, pekerja dan rakyat.  Dengar dan berubahlah sebelum semuanya terlambat," ujar Ferry, Rabu (20/4/2022).

Menurut Ferry, tuntutan mahasiswa adalah wujud aspirasi rakyat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat yang resah, gelisah dan bingung di tengah kenaikan harga-harga barang jelang lebaran, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan tarif dasar listrik di tambah lagi rencana kenaikan harga gas dan elpiji akan membuat rakyat makin putus asa.

"Mahasiswa menangkap amanat penderitaan rakyat ini yang lalu di suarakan melalui aksi unjuk rasa.  Belum lagi elit politik dan pemerintahan yang terus mencoba menggoreng isu penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden yang jelas melanggar konstitusi membuat suasana terus memanas meski masih dalam bulan ramadhan," tegas Ferry.

"Kami himbau sekali lagi Pemerintah serius merespon tuntutan mahasiswa, buruh, pekerja ini dan wajib hukumnya untuk melaksanakan tuntutan itu," pungkas Ferry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: