Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh... Fahri Hamzah Khawatir Tiket Capres 2024 Dimonopoli Oligarki

Waduh... Fahri Hamzah Khawatir Tiket Capres 2024 Dimonopoli Oligarki Kredit Foto: Instagram Fahri Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Fahri Hamzah, khawatir, tiket calon Presiden di Pilpres 2024 mendatang sudah ada di tangan para oligarki. Padahal, seharusnya tiket capres ini diambil dari perolehan suara pemilu terbaru yakni tahun 2024 melalui perolehan suara parpol. 

"Kita harus bereskan tiket palsu atau tiket kedaluwarsa itu, setelah itu baru masalah electoral threshold pada pemilu terbaru di 2024 itu," ujar Fahri Hamzah saat safari Ramadhannya di Bandung, dalam keterangannya dilansir dari laman Republika.co.id, Selasa (26/4/2022). 

Menurut Fahri, threshold dari hasil pemilu legislatif 2024 akan menjadi tiket baru. Karena, electoral threshold itu syarat kemenangan bukan syarat maju menjadi capres. 

Baca Juga: Fahri Hamzah: Pak Lurah, Jangan Percaya yang Bermulut Manis, Sebentar Lagi Mereka Pergi Cari Selamat

"Di seluruh dunia itu tidak ada threshold dijadikan syarat maju menjadi capres, tapi syarat kemenangan. Kalau syarat maju seperti di Amerika melalui konvensi dari tingkat bawah sampai tingkat tertinggi," paparnya. 

Hal ini, kata dia, berbeda dengan Indonesia, sebuah partai tanpa syarat bisa mencalonkan pada putaran pertama.  Dengan demikian tidak ada calon dari independen, semua capres mengunakan kendaraan partai politik. 

"Akan menjadi rumit (calon independen),  pakaikan partai politik. Karena partai politik juga ingin memenangi sebagai bentuk keterpilihan dari masyarakat, " katanya. 

Dengan demikian, kata Fahri, semua bisa maju melalui partai politik hasil pemilu terbaru di 2024. Tiket terbaru inilah yang membuat semua pihak yang diunggulkan bisa diusung oleh partai politik untuk maju di capres 2024. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: