Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Berjangka Malaysia kembali naik tipis pada Selasa (6/4/2022). Hal ini setelah munculnya rincian lebih lanjut tentang larangan ekspor minyak sawit dari Indonesia yang telah meredakan kekhawatiran.
Melansir laman InfoSAWIT pada Rabu (27/4), kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Juli 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM169 per ton, atau naik sekitar 2,71 persen menjadi RM 6.398 (US$1.471,82) per ton di awal perdagangan.
Baca Juga: Fadel Muhammad: Bapak Jokowi, Mohon Sekiranya Membatalkan Larangan Ekspor CPO
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kemenko, Musdhalifah Machmud mengatakan, Indonesia hanya akan melarang ekspor RBD Palm Oil mulai Kamis (28/4/2022), sementara larangan tersebut tidak mencakup minyak sawit mentah atau bentuk produk turunan lainnya.
Namun, larangan ekspor lebih lanjut dapat dilakukan jika ada kekurangan minyak sawit olahan, menurut presentasi yang diberikan pemerintah Indonesia kepada perusahaan.
Baca Juga: Pengembangan Plasma Nutfah Lewat Kelapa Sawit, Simak!
Analis teknis Reuters Wang Tao dalam laman InfoSAWIT mengatakan, harga minyak sawit mungkin akan terus meninggi dikisaran RM 6.326 – RM 6.392 per ton, menyusul stabilnya harga di level RM 6.104 per ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar