Indonesia bukan hanya milik sebagian kalangan saja, bukan hanya mereka yang berkuasa saat ini, bukan juga untuk mereka yang memiliki kemampuan finansial saja, kata Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam acara Pelantikan Forum Komunikasi Kyai Langgar (Fokkal) di Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Sina, Banyuwangi di Jawa Timur, Minggu (24/4) malam.
Putra mantan presiden SBY itu juga mengingatkan hati-hati dalam memaknai perbedaan. Jangan sampai perbedaan itu digunakan sebagai sumbu perpecahan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Bukan Prabowo-Puan, Ternyata Duet Anies-AHY yang Paling Diinginkan Rakyat
“Kita hidup dalam negara yang harusnya jadi milik semua. Indonesia for All, Indonesia untuk semua,” kata AHY.
AHY pun menyayangkan seringnya sesama umat Islam dibenturkan, padahal hanya karena perbedaan pandangan saja. “Semua mungkin bisa merasakan, hanya karena beda aliran politik, hanya karena beda pilihan capres-cawapres, tiba-tiba kita jadi bermusuhan satu sama lain. Kemudian berkepanjangan, padahal sudah lewat pemilunya. Tapi setelah bertahun-tahun masih terasa gesekan diantara kita sendiri,” tutur AHY.
“Padahal yang waktu itu berkontestasi, saling berkompetisi, justru sudah tidak ada masalah, sudah bergabung juga. Entah kenapa kemudian umat terpecah belah, masyarakat juga tersekat-sekat. Inilah yang harus kita perjuangkan bersama,” lanjutnya.
Saat tiba di acara, AHY disambut ratusan warga, santri serta pimpinan pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sina dan dikalungkan sorban oleh KH. Maskur Ali. Dalam sambutannya pada acara pelantikan, KH. Maskur Ali sempat menjelaskan alasan-alasannya bersama Kyai-kyai yang lain di Banyuwangi bergabung dengan Partai Demokrat.
“Hal ini tidak ujuk-ujuk (tiba-tiba) dan tidak simsalabim tahu-tahu bergabung begitu saja. Alasannya karena Partai Demokrat memiliki kesamaan garis politiknya dengan Nahdatul Ulama (NU) yaitu Nasionalis Religius,” katanya.
Menurutnya, Demokrat dianggap memiliki kejujuran serra keadilan. Dan juga partai yang dominan berwarna biru itu cukup dekat dengan rakyat.
Safari Ramadhan AHY
Kunjungan ke Banyuwangi merupakan puncak dan penutup dari kegiatan Safari Ramadhan yang dilakukan AHY. Sebelumnya, Safari Ramadhan yang dilakukan oleh AHY diawali dengan kunjungan di DKI Jakarta, lalu dilanjutkan dengan Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB, Aceh, dan terakhir di Jawa Timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: