Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil: Perang Rusia-Ukraina Tak Akan Berdampak Langsung pada Realisasi Investasi Indonesia

Bahlil: Perang Rusia-Ukraina Tak Akan Berdampak Langsung pada Realisasi Investasi Indonesia Kredit Foto: Kementerian Investasi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tegas mengatakan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina tidak akan berdampak langsung terhadap realisasi investasi di Indonesia, walaupun seperti diketahui konflik di antara kedua negara tersebut berdampak terhadap perekonomian global.

"Untuk energi, minyak dan gas, kontribusi kedua negara hampir 30 persen dunia, termasuk kita mengimpor bahan baku gandum untuk mi instan," kata Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan I 2022 melalui daring, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga: Pelajaran yang Dipetik dari Perang Rusia-Ukraina Diterapkan Taiwan dalam Latihan Militernya

Menurutnya, perang Rusia-Ukraina tidak akan memberikan dampak langsung terhadap realisasi investasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan Rusia tidak masuk 10 besar sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia.

"Saya punya keyakinan kita tidak akan terpengaruh besar karena mereka tidak termasuk dalam negara 10 besar penyumbang investasi di negara kita," ujar Bahlil.

Sementara itu, Bahlil juga mengatakan bahwa terdapat peluang yang dapat diambil dari perang Rusia-Ukraina guna mendorong realisasi investasi di Indonesia.

Baca Juga: Bappenas Bersama BKPM Semangat Dorong Investasi Nasional, Berikut Paparannya

"Tapi kita punya strategi, ada caranya juga. Jadi dalam dunia usaha itu setiap ada kondisi yang rumit disitu ada peluang, ini tinggal kecerdikan kita dalam memainkan. Mudah-mudahan kita doakan perang Ukraina dan Rusia bisa segera berakhir," pungkas Bahlil.

Sebagai informasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal I-2022 sebesar Rp 282,4 triliun, tumbuh 28,5 persen year on year (yoy). Realisasi ini didomininasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 147,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan untuk, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp135,2 triliun, atau tumbuh 25,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: