Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hery Gunardi: Insya Allah, BSI Masuk Top 10 Bank Syariah Global Di Tahun 2025

Hery Gunardi: Insya Allah, BSI Masuk Top 10 Bank Syariah Global Di Tahun 2025 Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, Hery Gunardi, optimis BSI dapat menjadi salah satu pemain Bank Syariah Global dari sisi market capitalization dalam kurun waktu 4-5 tahun mendatang.

“Untuk Bank Syariah global yang paling besar adalah Al-Rajhi dari Arab Saudi dengan market cap US$106.88 miliar. BSI ada di ranking ke-13 sekarang. Ini cita-cita kami, visinya BSI itu dalam 4-5 tahun ke depan akan menjadi salah satu top ten bank syariah global dari sisi market capitalization,” paparnya dalam acara Diskusi & Sinergi Literasi Keuangan Syariah Bersama Board of Directors PT Bank Syariah Indonesia Tbk. di Jakarta (27/4/2022).

Baca Juga: Perkuat Kinerja Perseroan, BSI Kembangkan Ekosistem Islam

Ia juga menyampaikan bahwa kebanyakan bank syariah global besar berada di Timur Tengah (Middle East) dan belum ada dari ASEAN.

“Karena di liga-liga [bank syariah global] ini memang paling banyak di Middle East; di Arab Saudi, ada di Kuwait, Abu Dhabi, Dubai. Belum ada ini dari ASEAN. Mudah-mudahan berkat doa dan dukungan semua stakeholder, Insya Allah di tahun 2025 BSI bisa masuk ke sini,” katanya.

Hery Gunardi kemudian menjelaskan bahwa potensi perbankan Syariah di Indonesia itu sangat besar. Hal ini didasari oleh dua hal, yaitu jumlah penduduk muslim dan potensi industri halal di Indonesia.

“Sebetulnya, potensi perbankan Syariah di Indonesia itu sangat besar. Di-drive oleh dua hal. Yang pertama adalah jumlah penduduk muslim di Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa dan kedua adalah potensi industri halal kita, mungkin sekitar Rp4.300 triliun. Penduduk muslim Indonesia yang sekitar 87% ini adalah potensi market untuk perbankan Syariah,” ujarnya.

Baca Juga: Perkuat Kinerja Perseroan, BSI Kembangkan Ekosistem Islam

Dalam menuju target top ten bank Syariah global, Hery Gunardi pun memaparkan value proposition dari bank berkode BRIS ini.

“Pada saat pendirian BSI di 1 Februari 2021 yang lalu, Bapak Presiden [Joko Widodo] berpesan value proposition-nya BSI ini adalah menjadi bank Syariah yang universal, terbuka, inklusif, dan menyambut baik siapapun yang ingin menjadi nasabah agar menjangkau lebih banyak masyarakat di Tanah Air,” ungkapnya.

“Kemudian, memaksimalkan teknologi dan digital. Yang berikutnya adalah bank yang diminati generasi milenial, karena ini bonus demografi kan milenial, dan competitive serta memenuhi kebutuhan semua segmen,” tambahnya.

Baca Juga: Hasil Survei BRI: Pelaku UMKM Makin Optimis Memasuki Kuartal II 2022

BSI pun menunjukkan performa apik di semua parameter keuangan selama tahun 2021. Per Desember 2021, aset BSI bertumbuh 10,73% menjadi Rp265,29 triliun dari Rp239,58 triliun di periode sama tahun lalu. Pembiayaan tumbuh 9,32% dari Rp156,70 triliun di Desember 2020 menjadi Rp171,29 triliun di Desember 2021.

Selain itu, per Desember 2021, dana pihak ketiga tumbuh 11,12%, laba bersih tumbuh 38,42%, zakat meningkat 37,04%, dan NPF nett membaik dari 1,12% ke 0,87%.

Hery Gunardi juga mengungkapkan bahwa active users dari mobile banking BSI sudah mencapai 2 juta user dengan 3,8 juta user register.

Baca Juga: Kembangkan Islamic Ecosystem, BSI Tunaikan Zakat Rp122,5 Miliar

“Mobile banking kita sekarang user aktif itu sekitar hampir 2 juta, user register-nya sekitar mungkin 3,8 juta. Praktik perbankan Syariah di BSI merupakan praktik perbankan Syariah yang memang modern, universal, inklusif, teknologinya yang didorong untuk terus maju, dan SDM yang dikembangkan dengan baik” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: