Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korlantas Polri Terapkan One Way Urai Kemacetan yang Menuju Jakarta

Korlantas Polri Terapkan One Way Urai Kemacetan yang Menuju Jakarta Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polda Metro Jaya mengungkap, ada 10 ribu kendaraan per jam masuk ke Jakarta melalui jalan tol pada Kamis (5/5). Supaya lalu lintas tetap lancar, petugas menerapkan contra flow mulai dari Gerbang Tol Palimanan hingga Cikampek.

“Kendaraan itu harus kami kelola agar tidak menimbulkan kemacetan panjang," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, Kamis (5/5).

Dikatakan Sambodo, Ditlantas Polda Metro Jaya telah melakukan berbagai persiapan agar derasnya arus balik masuk ke Jakarta tidak menimbulkan kemacetan yang panjang.

Salah satunya dengan sistem contra flow, untuk memecah penumpukan kendaraanPolda Metro pun memberlakukan sistem satu arah dari Gerbang Tol Palimanan Utama KM 188 hingga KM72 Cikampek dan dilanjutkan lawan arus (contra flow) hingga KM47 sampai pukul 24.00 WIB.

"One way akan diberlakukan pada Kamis 5 Mei 2022 pukul 11.00 sampai dengan 24.00 WIB dimulai dari GT Palimanan utama KM188 sampai KM72 Cikampek dilanjutkan contra flow sampai Tol Jakarta Cikampek KM47," kata Sambodo.

Sambodo menjelaskan, untuk kendaraan yang akan mengarah ke Bandung dan Cikampek diberikan relaksasi satu lajur. Selain itu, sistem rekayasa arus lalu lintas tersebut bisa saja dipercepat atau diperpanjang sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Apabila kepadatan arus lalu lintas mulai berkurang maka pelaksanaan rekayasa one way akan diakhiri lebih cepat dari jadwal yang sudah ada," katanya.

Namun, katanya, apabila kepadatan semakin meningkat melebihi batas maksimal maka rekayasa lalin 'one way' akan ditingkatkan dari GT Palimanan Utama KM188 sampai dengan Tol Jakarta Cikampek KM47 tanpa relaksasi dan diperpanjang waktunya.

Sambodo mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan dalam penerapan rekayasa lalu lintas. Antara lain data pemangku kepentingan terkait dan PT Jasa Marga yang menunjukkan bahwa ruas Tol Cipali tidak bisa menampung kepadatan arus baik pada Jalur A dan B dengan volume "capacity ratio" sebesar 1,19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: