Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Diminta Cubit Menteri yang 'Keluar Jalur', Pengamat Singgung Mahfud MD

Jokowi Diminta Cubit Menteri yang 'Keluar Jalur', Pengamat Singgung Mahfud MD Kredit Foto: Instagram/Mahfud MD
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menilai ada beberapa menteri yang tidak lagi memiliki etika dalam membuat pernyataan ke publik.

Rudi mengatakan, Menko Polhukam Mahfud MD pun terlihat keluar dari arahan Presiden Jokowi dengan mengkritik langsung kepemimpinannya.

Baca Juga: Disindir Suka Nyinyirin Pendukung Jokowi, Begini Tanggapan Susi Pudjiastuti

"Saya rasa sebagai seorang menteri, Pak Mahfud seharusnya bisa sejalan dengan arahan Pak Jokowi. Namun, kritik yang dilakukan itu terkesan tidak ada etika," ucap Rudi kepada GenPI.co, Jumat (6/5).

Rudi menjelaskan, Mahfud MD seharusnya membantu Presiden Jokowi dalam menciptakan keharmonisan pasca-polarisasi yang terjadi Pemilu 2019. Menurutnya, sebagai seorang Menko Polhukam, Mahfud MD memiliki tugas berat dengan kembali mempersatukan kelompok-kelompok yang berbeda.

"Jika melihat polarisasi yang terjadi pada 2019, itu sebenarnya menjadi tugas Pak Mahfud untuk membantu presiden. Sudah saatnya Presiden Jokowi mencubit atau mendisiplinkan menteri yang keluar dari arahannya," jelasnya.

Selain itu, Rudi menganggap kritik yang dilayangkan Menko Polhukam Mahfud MD serasa tidak tepat. Sebab, posisi Mahfud MD ialah orang kepercayaan Presiden Jokowi untuk menstabilkan polemik yang terjadi soal polarisasi tersebut.

"Ya, saya pikir Mahfud MD bertanggung jawab penuh membantu Presiden Jokowi untuk perpecahan yang bisa terjadi. Jadi, saya minta Pak Mahfud untuk tidak membuat perpecahan lain," imbuhnya.

Sebelumnya diketahui, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan sangat disayangkan jika pemimpin suatu negara tidak bisa menyatukan perpecahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: