Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendukung Setia China Dilantik Jadi Pemimpin Baru Hong Kong, Xi Jinping Girang

Pendukung Setia China Dilantik Jadi Pemimpin Baru Hong Kong, Xi Jinping Girang Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, Hong Kong -

John Lee dilantik sebagai pemimpin baru Hong Kong pada Minggu (8/5/2022) setelah proses pemungutan suara tertutup dengan dirinya sebagai kandidat tunggal. Banyak yang meyakini pengangkatannya sebagai upaya pemerintah China untuk memperketat cengkeramannya di kota tersebut.

Dilansir dari BBC, Lee dikenal sebagai pendukung setia pemerintah China. Ia mengawasi tindakan keras yang terkadang disertai kekerasan terhadap para demonstran prodemokrasi pada 2019.

Baca Juga: Intelijen Australia Khawatirkan Solomon Senasib dengan Hong Kong Gegara China...

Pria 64 tahun itu menggantikan Carrie Lam sebagai kepala eksekutif.

Pemimpin Hong Kong dipilih oleh komite tertutup yang terdiri dari sekitar 1.500 anggota. Hampir semuanya adalah loyalis pro-Beijing dan kali ini hanya ada satu kandidat tunggal untuk mereka pilih.

Mantan kepala sekretaris sekaligus pejabat tertinggi kedua di kota itu selalu dianggap sebagai pengganti favorit Lam setelah wanita 64 tahun itu mengumumkan tak akan maju lagi untuk periode ke-2.

Namun, meski Lee didukung Beijing, ia sangat tak populer akibat perannya dalam mengawasi tindakan keras terhadap para demonstran selama aksi protes atas RUU ekstradisi yang kontroversial pada 2019.

Lee terus mendukung RUU itu, meski terjadi kerusuhan. Ia pun dikecam keras atas penggunaan meriam air, peluru karet, gas air mata, dan terkadang amunisi sungguhan oleh polisi untuk membubarkan pengunjuk rasa. 

Pada 2020, ia juga mendukung penerapan undang-undang keamanan nasional kontroversial yang mengkriminalisasi sebagian besar bentuk protes dan perbedaan pendapat politik serta mengurangi otonomi kota. Menurutnya, UU tersebut akan membantu memulihkan 'stabilitas' dari 'kekacauan'.

Lee diangkat ke jajaran kepemimpinan tahun lalu sebagai tanda niat Beijing untuk fokus pada keamanan di Hong Kong, menurut para analis. Perannya dalam penerapan undang-undang tersebut menyebabkan sanksi Amerika Serikat (AS) terhadapnya dan belasan pejabat lainnya. Kampanye Pemilu 2022-nya pun diblokir oleh YouTube.

Hong Kong diserahkan kembali ke China dari Inggris pada 1997 dengan perjanjian hak-hak, seperti kebebasan berkumpul dan kebebasan berbicara, akan dijamin di wilayah tersebut. Namun, para kritikus yakin hak-hak itu semakin terkikis saat otoritas Hong Kong menindak perbedaan pendapat di kota itu.

Dukungan kuat Lee terhadap kebijakan Beijing sontak memicu kekhawatiran bahwa kepemimpinannya akan mengantarkan era pengawasan ketat China terhadap wilayah semi-otonom.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: