Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Targetkan 1,2 Juta Pelanggan Setiap Hari, PT KCI Teken MoU dengan INKA

Targetkan 1,2 Juta Pelanggan Setiap Hari, PT KCI Teken MoU dengan INKA Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai operator Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dan KRL Yogyakarta-Solo, PT Kereta Comuter Indonesia (KCI) menargetkan 1,2 juta masyarakat menggunakan layanan KRL setiap harinya.

Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar, mengatakan, untuk mencapai hal tersebut, perseroan membutuhkan sarana yang andal sebagai modal utama KAI Commuter dalam melayani pelanggan.

Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan INKA, PT KAI Tak Akan Impor KRL Lagi

"MoU antara KAI Commuter dan PT INKA ini diharapkan bisa mendukung terciptanya operation excellence KAI Commuter yang menjadikan transportasi KRL ramah lingkungan dan efisien," ujar Roppiq dalam Konferensi Pers usai MoU KAI-INKA, Senin (9/5/2022).

Roppiq berharap, melalui MoU tersebut pelayanan yang bisa diberikan kepada pengguna KRL akan makin baik dan jumlah pengguna transportasi umum akan makin meningkat.

"KAI Commuter harus mempersiapkan penambahan ada tambahan volume di tahun 2024-2025. Sesuai perhitungan kami, kebutuhan KRL di tahun 2024-2025 itu kita membutuhkan 16 trainset," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui PT Kereta Comuter Indonesia (KCI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang pengadaan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan PT Industri Kereta Api (INKA).

Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro, mengatakan bahwa MoU ini merupakan sinergi BUMN dengan lingkup kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan segala persiapan yang diperlukan untuk pengadaan KRL oleh KAI Commuter dan persiapan produksi KRL oleh PT INKA. 

"KAI Commuter berencana melakukan pengadaan sarana baru sebanyak 16 rangkaian KRL dengan susunan 12 kereta tiap rangkaiannya dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan perkeretaapian. Harapannya, segala persiapan hingga pengiriman pertamanya akan sesuai jadwal yang diperkirakan pada tahun 2024," ujar Budi.

Dengan penandatangan tersebut, INKA berkomitmen merealisasikan MoU ini sesuai target dari KAI Commuter tersebut.  Selain produksi, perseroan juga akan menyediakan layanan purna jual seperti penyediaan suku cadang komponennya. "Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam penyediaan produk dalam negeri yang andal karya anak bangsa," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, penandatanganan MoU ini akan menjadi pedoman bersama antara KAI, dalam hal ini KAI Commuter dan INKA dalam mempersiapkan rencana pengadaan 16 rangkaian KRL ini dengan baik dan komprehensif serta berlandaskan kepada Good Corporate Governance.

"Termasuk bagaimana memastikan agar pengadaan ini dilaksanakan dengan tepat kualitas dan tepat waktu," ujar Didiek.

Didiek optimis pemulihan ekonomi ini luar biasa dengan peningkatan pelanggan telah terlihat lewat keterisian okupansi yang sudah hampir 100 persen. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kebutuhan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau, serta tertib protokol kesehatan.

"Sejalan dengan kondisi itu, rencana Pengadaan Sarana KRL baru ini yang akan dilaksanakan KAI Commuter dan INKA ini nantinya tidak terlepas dari pesan Presiden bagaimana kita membangun transportasi yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau oleh masyarakat, serta dengan mempertimbangkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang akan menjadi standar kita ke depan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: