Koalisi Indonesia Bersatu dinilai akan tambah kuat jika Partai Demokrat dan PKS bergabung dalam koalisi tersebut. Pasalnya, kedua partai tersebut akan menambah suara pada koalisi besutan Golkar, PAN dan PPP itu.
Demikian disampaikan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasito Rahadjo dihubungi, Senin (16/5/2022).
Baca Juga: Golkar, PPP, dan PAN Bentuk Koalisi, Demokrat Belum Mau Bergabung
“Kemungkinan besar PKS dan Golkar merapat ke Koalisi Indonesia Bersatu,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Wasito, hubungan antara Demokrat dan Airlangga Hartarto yang merupakan pimpinan koalisi tersebut memiliki hubungan baik.
“Sudah terjalin relasi dan pengalaman harmonis ketika 10 tahun pemerintahan SBY,” ucapnya.
Sementara untuk Partai Nasdem, tambah Wasito akan lebih memilih bergabung poros PDIP-Gerindra.
Itu meski partai yang dipimpin oleh Surya Paloh tersebut memiliki hubungan yang sedikit tenggang dengan PDIP.
“Tapi, dalam politik semua bisa sangat cair termasuk hubungan antar elitenya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Partai Nasdem selama ini menjadi parpol yang cukup dekat dengan Anies Baswedan.
Sementara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut merupakan pasangan ideal bagi Anies Baswedan.
Sebelumnya, pengamat politik Jamiluddin Ritonga memprediksi, akan ada tiga poros kekuatan dalam Pilpres 2024 mendatang.
Pertama adalah poros koalisi Golkar, PAN dan PPP. Kedua, poros Partai Nasdem, PKS dan Demokrat.
Sementara poros ketiga tidak lain adalah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
“Ketiga poros itu PDIP-Gerindra, Golkar-PPP-PAN, dan Nasdem-Demokrat-PKS,” kata Jamiluddin kepada RMOL, Minggu (15/5/2022).
Dosen Universitas Esa Unggul itu menyatakan, meski bisa diprediksi melahirkan tiga paslon, namun kandidat capres-cawapres yang akan diusung hingga saat ini belum bisa ditebak, apalagi dipastikan.
Namun, ia meyakini tiga paslon capres-cawapres yang akan muncul itu adalah Prabowo-Puan, Airlangga-Ganjar, dan Anies-AHY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar