Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koalisi Indonesia Bersatu Ingin Usung Airlangga-Ganjar, Nurdin Halid: Politik Itu Merebut Kekuasaan

Koalisi Indonesia Bersatu Ingin Usung Airlangga-Ganjar, Nurdin Halid: Politik Itu Merebut Kekuasaan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah sepakat membentuk koalisi menyongsong pesta demokrasi akbar, Pemilu 2024. Ketiga partai itu sepakat membangun Koalisi Indonesia Bersatu pada pertemuan di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar HAM Nurdin Halid menilai, koalisi Indonesia Bersatu itu bisa jadi rumah baru bagi Ganjar Pranowo. Nurdin mengatakan, sudah pernah mewacanakan paket Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bersama Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Bukan Arahan Istana, Golkar Sebut Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu Karena Ini: Demi...

Menurutnya, Koalisi Indonesia Bersatu punya peluang menerima Ganjar diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan catatan jika dia tak dicalonkan PDI-P.

"Saya pernah memang wacanakan kalau Pak Ganjar tidak dicalonkan (PDI-P), atau tidak dapat tempat di rumahnya, maka ada rumah baru namanya Golkar," kata Nurdin kepada wartawan Selasa (17/5/2022).

Nurdin menyarankan Ganjar Pranowo mendampingi Airlangga sebagai calon wakil presiden jika tidak dicalonkan PDI-P. Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu menilai, Ganjar punya kualitas kepemimpinan selama dua periode memimpin Jawa Tengah.

Baca Juga: Heboh Soal Koalisi, PDIP Santai: Kami Nggak Perlu Koalisi Juga Sudah Bisa Mengusung!

"Pak Airlangga butuh wakil, hasil survei baru-baru ini apalagi (Airlangga) dipasangkan Pak Ganjar maka persaingan sangat ketat, tidak ada perbedaan menonjol," katanya.

Keputusan pada Ganjar

Meski demikian, Nurdin Halid menilai usulan paket Airlangga-Ganjar tersebut semua bergantung pada keputusan Gubernur Jawa Tengah tersebut. Nurdin menilai, dua tahun menuju pilpres, persaingan politik masih dinamis, segala kemungkinan terbuka.

"Itu sangat memungkinkan, politik itu kan dinamis, semua serba memungkinkan, apabila tujuan hendak dicapai, tapi yang paling penting bagaimana kemaslahatan dan kesejahteraan bangsa kita," katanya.

"Kalau menurut saya, Pak Airlangga ingin menang maka dia pilih Pak Ganjar. Apakah pak Ganjar bersedia, itu kita tidak tahu," lanjutnya.

Baca Juga: Disebut Bakal Bubar Sebelum Pilpres, Koalisi Indonesia Bersatu Lewat Sekjen Golkar: Nggak Ada Itu!

Nurdin mengingatkan tujuan politik itu untuk merebut kekuasaan. Maka hal wajar bila tiga ketua umum partai sepakat membangun Koalisi Indonesia Bersatu.

"Politik itu bicara soal kepentingan bagaimana rebut kekuasaan, politik itu ujungnya merebut kekuasaan, politik itu bagaimana bisa berkuasa, karena kekuasaan tidak diberi tapi direbut," katanya.

Baca Juga: Golkar, PAN, dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Tanggapan Gerindra: Berarti Sudah Siap Pemilu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, partainya resmi menjajaki koalisi dengan PAN dan PPP untuk Pemilu 2024. Menurutnya, ketiga partai sepakat bakal melanjutkan program-program dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," tegas Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: