Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi membongkar masalah lain terkait insiden Ustaz Abdul Somad (UAS) dideportasi dari Singapura.
Dedek mengatakan, ada dua masalah yang terlihat nyata terjadi atas kasus yang viral tersebut.
Baca Juga: UAS Jadi Bahan Olok-Olok Buzzer Pasca-Ditolak Singapura, Musni Umar Ngaku Prihatin
"Masalah pertama ialah ketidakmampuan umat Islam membedakan Islam (agama) dengan muslim (manusia)," ujar Dedek kepada GenPI.co, Kamis (19/5).
Dedek menambahkan, masalah selanjutnya ialah ketidakmampuan umat Islam untuk melakukan self-criticism. Menurutnya, kedua masalah itu menimbulkan pandangan yang keliru.
Sebab, UAS dianggap mewakili semua umat Islam di Indonesia, padahal tidak demikian. "Jadi, akan timbul persepsi dia (UAS, red) mewakili Islam sehingga tidak mungkin berbuat salah," jelasnya.
Dedek menjelaskan bahwa peristiwa itu juga berpotensi mewujudkan sifat sombong. Menurut Dedek, hal itu diperkuat dengan narasi yang timbul dari para pengikut UAS.
"Persepsi ini dikonfirmasi sesamanya, lalu lahirlah kesombongan," jelasnya.
Seperti diketahui, UAS dideportasi dari Singapura karena diduga membawa pengaruh buruk terkait ajaran Islam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: