Memang akunya selama ia bertugas di rumah sakit bersejarah itu belum ada peristiwa kebakaran atau bencana besar.
"Belum pernah ada dan kita harapkan janganlah terjadi bencana atau kebakaran. Kalau kejadian kecil-kecil pernah namun itupun kita tetap waspada. Yang rawan itu di seluruh lokasi namun sekitaran genset yang perlu kita jaga juga," katanya.
Baca Juga: Murka Sama Omongan Riza Patria Soal Miyabi, Novel Bamukmin: Gak Kerasa Perannya, Mundur Saja!
Drs Thomas Ginting, Analisis Kebakaran dari Dinas P2K Kota Medan mengatakan pada pelatihan itu ia memberikan materi pengenalan api dan teori api yang mana peserta harus tau jenis-jenis api. Sejauh ini semua orang taunya api itu hanya panas dan bahaya, namun ternyata pada api ada unsur didalamnya sehingga pihaknya menerangkan agar peserta mengenal api dan bagaimana memadamkan apa yang terbakar.
"Kalau sudah memahami jenis api maka mereka akan bisa menangani memadamkan api sedini mungkin,"ungkapnya.
Simulasi yang dilakukan yakni simulasi terhadap praktik pembakaran gas, benda cair, dan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan praktik memadamkan api dengan alat tradisional goni dan pasir.
Baca Juga: Soal Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Pemerintah Harus Tegas: Ini Bisa Sakiti Umat Muslim!
"Harapannya kepada peserta agar mengetahui dan memahami untuk penanganan api dengan demikian jika terjadi kebakaran tidak panik namun bisa mengatasi sedini mungkin tanpa harus memanggil Pemadam Kebakaran. Simulasi ini juga sebagai salah satu menurunkan angka kebakaran di kota Medan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: