- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Lewat Intercropping, PTPN Optimalkan Lahan Sawit untuk Dukung Ketahanan Pangan
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama sub-holding PT Perkebunan Nusantara IV meluncurkan program intercropping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat (PSR). Program ini diinisiasi untuk mendukung swasembada pangan nasional sekaligus memanfaatkan lahan sawit yang sedang dalam tahap remaja dan belum menghasilkan.
Direktur Utama PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menekankan bahwa potensi program ini sangat besar mengingat luas perkebunan sawit rakyat di Indonesia mencapai 6,94 juta hektare, dengan 2,8 juta hektare di antaranya membutuhkan peremajaan segera.
“Selama proses peremajaan, lahan sering kali berstatus idle selama dua tahun. Dengan intercropping padi gogo di areal tanaman belum menghasilkan (TBM), lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden,” ungkap Abdul Ghani dalam keterangannya, Selasa (26/11/2024).
Baca Juga: PTPN Group Luncurkan Program MANUS, Dorong Swasembada Gula Lewat Generasi Muda
Sebagai langkah awal, program ini akan diterapkan di lahan peremajaan sawit rakyat milik Koperasi Produsen Karya Maju di Kampung Berumbung Baru, Kabupaten Siak, Riau.
Direktur PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menjelaskan bahwa tahap perdana akan mencakup 60 hektare lahan PSR, dengan 20 hektare di antaranya dimanfaatkan untuk penanaman padi gogo.
“Padi gogo yang tidak memerlukan irigasi khusus menjadi solusi ideal untuk tumpang sari di lahan sawit. Hingga 2029, kami menargetkan pengelolaan intercropping padi gogo di ribuan hektare PSR setiap tahun,” kata Jatmiko.
Program ini didukung oleh riset Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN). Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menyebut potensi intercropping padi gogo di lahan PSR dapat menyumbang hingga 1,1 juta ton beras per tahun.
“Terdapat potensi pemanfaatan 470 ribu hektare lahan PSR untuk mendukung swasembada beras,” ujar Prof. Arif.
Baca Juga: PTPN Group dan SGN Canangkan Gerakan Menuju Swasembada Gula Nasional 2028
PTPN IV juga melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian Pertanian, BPDPKS, produsen bibit, produsen pupuk, hingga lembaga pembiayaan.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya IPB dan Kementerian terkait. Dukungan ini penting untuk memastikan keberhasilan program TAMPAN,” tambah Jatmiko.
Melalui program ini, PTPN tidak hanya berupaya meningkatkan produktivitas pangan tetapi juga mencetak sawah tanpa perlu memperluas lahan baru. Program intercropping ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memaksimalkan pemanfaatan lahan perkebunan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement