Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Singapura Cap Ceramah UAS Ajarkan Ekstremis dan Segregasi, Apa Itu?

Singapura Cap Ceramah UAS Ajarkan Ekstremis dan Segregasi, Apa Itu? Kredit Foto: Instagram/Ust. Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus penolakan kedatangan Ustaz Abdul Somad atau UAS oleh Pemerintah Singapura masih ramai menjadi perbincangan. Penolakan ini sampai membuat massa pendukung UAS berdemo di depan kantor Kedutaan Besar Singapura di Jakarta.

Massa itu tergabung dalam kelompok Persatuan Islam Syariah Indonesia (Perisai). Mereka mengajukan tiga tuntutan, salah satunya meminta pemerintah Singapura meminta maaf pada umat Islam Indonesia.

Baca Juga: Senggol Keras UAS dan Habib Rizieq, Habib Husin: Saya Akan Berusaha Agar Radikalis Gak Berkuasa!

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Singapura, K. Shanmugam telah membeberkan pernyataannya kepada media asing mengenai alasan Singapura menolak kedatangan Ustad Abdul Somad.

Di antara beberapa pernyataannya, disebutkan bahwa ceramah UAS memberikan pengaruh buruk bagi warga negara Singapura. Salah satunya yang berkaitan dengan ceramah UAS mengenai diperbolehkannya melakukan bom bunuh diri sebagai jihad.

Selain itu, Mendagri Singapura menyatakan jika ceramah UAS dianggap mengandung ajaran ektremis dan segregasi yang bertentang dengan multi-ras Singapura.

Lantas apa makna ajaran ekstremis dan segregasi yang disebut oleh Mendagri Singapura? Berikut ulasannya.

1. Pengertian Ekstremis

Ektremis secara harfiah berarti kualitas atau keadaan yang menjadi “ekstrem” atau advokasi ukuran pandangan ekstrem. Istilah tersebut banyak dipakai dalam esensi politik dan agama yang merujuk pada ideologi yang dianggap jauh di luar sikap masyakat pada umumnya.

Secara umum, pengertian ektremis merupakan sebuah doktrin yang ada pada diri sendiri maupun pada orang lain yang dapat meliputi indoktrinisasi politik, agama maupun ras.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Lagi Luhut Buat Urus Minyak Goreng, Demokrat: Ketergantungan Amat Tinggi

Biasanya orang yang berpedoman pada paham ini akan melakukan segala cara untuk mendiskrimasi seseorang. Ekstremisme juga dikatakan sebagai paham atau kepercayaan yang kuat terhadap suatu hal yang melebihi batas kewajaran.

Pendapat beberapa sumber tentang pengertian ekstremisme:

  • Meriam Webster Dictionary
    Ektremisme merupakan sebuah keadaan yang ekstrem, dalam kata lain ektremisme merupakan advokasi tindakan atau pandangan ekstrem yang didalamnya memuat paham radikalisme.

Baca Juga: Teriak Lantang Soal Ruhut Sitompul dan Meme Anies, Mega: Berdoalah Dimaafkan, Baru Kami Hukum Adat!

  • Learner Dictionary
    Menurut Learner Dictionary, ektremisme merupakan sebuah kepercayaan untuk ide-ide yang sangat jauh dari apa yang orang anggap masuk akal. Ekstremisme bisa juga dianggap sebagai suatu hal yang jauh dari akal sehat seseorang untuk melakukan hal yang sesuai dengan kepercayaan.

2. Pengertian Segregasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), segregasi berarti pemisahan dalam konteks sosial, yang bisa mengacu pada suatu golongan dari golongan lainnya. Dalam KBBI juga disebutkan segregasi bisa diartikan sebagai pengasingan, pengucilan.

Secara umum, segregarsi diartikan sebagai sebuah pemisahan kelompok ras atau etnis, baik secara hukum maupun tindakan, orang-orang dari ras yang berbeda dalam segala macam kegiatan sehari-hari seperti pendidikan, perumahan, dan penggunaan fasilitas umum.

Segregasi merupakan bentuk pelembagaan tindakan diskriminasi yang ditetapkan dalam struktrur sosial. Berikut jenis-jenis segregasi:

  • Segregasi rasial
  • Segregasi sosial
  • Segregasi urban
  • Segregasi pekerjaan
  • Segregasi pemisahan gender
  • Segregasi tugas
  • Segregasi pertanian

Contoh Segregasi :

  • Segregasi yang paling terkenal adalah praktik politik Apertheid yang pernah diberlakukan di Afrika Selatan.
  • Laki-laki di bidang tenaga kerja memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mendapatkan posisi penting dan upah yang lebih baik daripada perempuan, yang menyebabkan pengangguran di sebagian populasi. Kaum muda, misalnya, diperhitungkan dalam jumlah yang lebih sedikit dan ini menyebabkan mereka harus mencari pekerjaan dalam hal-hal yang bukan bagian dari karir profesional mereka.

Baca Juga: Denny Siregar Puji Soeharto Soal Senjata Api, Netizen: Jika FPI Pegang, Udah Hancur Indonesia Ini!

  • Orang dengan cacat fisik adalah salah satu kelompok yang paling terkena dampak di bidang ini. Sulit bagi mereka untuk memasuki lapangan kerja karena pemilik perusahaan yang menerapkan proses inklusi sangat sedikit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: