Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga: Keuangan Inklusif Ditargetkan Menjadi 90% di 2024

Airlangga: Keuangan Inklusif Ditargetkan Menjadi 90% di 2024 Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia berkomitmen memperluas keungan inklusif .

Dengan begitu diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat lantaran fasilitas ekonomi yang diberikan pemerintah akan lebih mudah diterima masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan Ratu Belanda Maxima dalam salah satu rangkaian acara World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss, Selasa (24/5) waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyamapaikan keuangan inklusif berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan sistem keuangan yang sehat, mendukung pengentasan kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan ekonomi untuk mendukung tujuan nasional dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera.

Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

“Peraturan ini memberikan arah kebijakan inklusi keuangan untuk memperluas akses layanan keuangan formal yang lebih luas, dan juga menetapkan target inklusi keuangan menjadi 90% pada 2024,” Ucap dia.

Tujuan implementasi kebijakan tersebut yaitu menciptakan sistem keuangan yang inklusif dan stabil, mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat penanggulangan kemiskinan, mengurangi kesenjangan antar individu dan antar daerah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Keuangan inklusif tentunya menjadi hal penting dalam mendukung kemajuan UMKM dari sisi pengaturan keuangan maupun sistem pembayarannya.

Baca Juga: Kementan Siapkan Prosedur Penyediaan Hewan Kurban

Kepada Ratu Belanda Maxima, Airlangga menegaskan kembali komitmen Indonesia melanjutkan kemajuan inklusi keuangan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

“Melalui inklusi keuangan, kami ingin juga meningkatkan keterlibatan sektor informal serta membentuk rantai pasok pertanian yang lebih kuat,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: