Dalam Upaya Mendorong UMKM sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, BI: Ada 3 Kunci Penting
Dalam rangka mendorong UMKM sebagai sumber pertumbuhan, Bank Indonesia (BI) setiap tahun melaksanakan program pengembangan UMKM dengan menyelenggarakan pekan Karya Kreatif Indonesia (KKI).
Tahun 2022 ini, KKI mengangkat tema "UMKM Indonesia Bangkit melalui Digitalisasi dan Globalisasi Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan". Pembukaan KKI 2022 ini telah diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Wapres Apresiasi BI dalam Pengembangan UMKM
"BI setiap tahun menyelenggarakan karya besar, karya kreatif Indonesia, di mana produk-produk binaan UMKM BI dan Kementerian/Lembaga (K/L) kita tampilkan tidak hanya secara nasional, tetapi juga secara global," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam sambutannya, Jumat (27/5/2022).
BI bersama K/L terus mengedepankan sinergi untuk mendorong UMKM menjadi kekuatan baru perekonomian nasional, yang salah satunya diwujudkan melalui Gernas BBI dan KKI. Sinergi diwujudkan melalui kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka meningkatkan produktivitas UMKM dan sektor pariwisata untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Ada tiga kata kunci di dalam tema ini, yang pertama sinergi, kedua digitalisasi, dan yang ketiga adalah globalisasi. Itulah tiga kata kunci untuk kita bangkit, membangkitkan UMKM dari kekayaan nasional menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan juga secara global," kata Perry.
Ia menyebutkan, untuk kata kunci pertama, yaitu sinergi, karya kreatif Indonesia pada tahun 2022 yang ketujuh kalinya dilakukan secara berturut-turut setiap tahun, BI telah melakukan sinergi secara erat. "Sinergi dengan 13 Kementerian/Lembaga. Sinergi bersama antara Menteri UMKM, Menteri Pariwisata, Menteri Perdagangan, Menteri Industri, 13 K/L bersatu menyajikan UMKM Indonesia," ujarnya.
Terdapat 5 asosiasi, 26 industri, dan juga dari kalangan perbankan, industri pembayaran, marketplace, agregator ekspor, bahkan para desainer. Perry menyebutnya sebagai sinergi. "Dengan sinergi kita membangkitkan UMKM dari daerah ke nasional, dari nasional ke global. Dengan sinergi itulah mari kita terus meningkatkan kebangkitan UMKM menuju pemulihan ekonomi Indonesia," ujar Perry.
Sementara itu, kata kunci yang kedua ialah digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi adalah cara yg efektif dan efisien untuk membangkitkan UMKM untuk tidak hanya menjadi pemain-pemain nasional tetapi secara global.
"Untuk itu, BI terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran agar proses transaksi ekonomi UMKM bisa secara cepat melalui sistem pembayaran. Saat ini QR Indonesian standard 17,2 juta merchant sudah tersambung ke platform digital, dan 90 persen dari 17,2 juta adalah UMKM," ungkap Perry.
Perry juga mengungkapkan, BI fast telah diluncurkan sejak Desember tahun 2021, saat ini sudah ada 52 bank dan penyelenggara telah ikut bergabung dengan BI fast. "BI fast tidak pernah tidur, BI fast cepat, mudah, aman, murah. Dengan BI fast yang kita sajikan untuk Indonesia akan memfasilitasi percepatan transaksi ekonomi keuangan secara nasional dan termasuk UMKM. Mari kita terus dukung BI fast agar lebih cepat proses pembayaran untuk UMKM ini," katanya.
Perry juga menyampaikan bahwa dengan BI fast, penjual tidak harus menunggu berhari-hari. Cash flow akan meningkat dan itulah yang akan menjadi kebangkitan UMKM Indonesia. "Digitalisasi juga terus kita lakukan, termasuk dalam pameran kali ini. Penggunaan digitalisasi dalam merancang desain-desain kita tampilkan di sini," ujarnya.
Yang terakhir, untuk kata kunci ketiga ialah globalisasi. KKI 2022 menampilkan produk-produk unggulan, berkualitas ekspor, tentu saja dengan harga produsen. Perry menyebut, ini merupakan upaya BI dalam mengkurasi produk-produk UMKM binaan bangsa dan sekarang dengan K/L. "Karenanya, kita bisa menampilkan dan sekaligus menindaklanjuti instruksi produk bapak presiden agar penggunaan APBN dan APBD lebih banyak menggunakan produk-produk UMKM," kata Perry.
Perry juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat terus mengurasi UMKM Indonesia agar memenuhi persyaratan, tidak hanya untuk APBN dan APBD, tapi juga nasional dan global.
"Ini adalah tindak lanjut dari kami yang selalu melakukan acara promosi perdagangan UMKM melalui enam kantor-kantor perwakilan BI di Tokyo, Beijing, Singapura, London, New York, kami tampilkan kolabirasi dengan KBRI dan Kementerian/Lembaga," ujarnya.
Sebagai informasi, secara fisik terdapat 200 UMKM yang ditampilkan dalam acara KKI 2022 ini, dan secara virtual 500 UMKM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: