Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Jenazah Jokowi Tak Diterima Bumi', Rudy Ledek Abdullah Hehamahua Jangan Banyak Keluar Rumah

'Jenazah Jokowi Tak Diterima Bumi', Rudy Ledek Abdullah Hehamahua Jangan Banyak Keluar Rumah Kredit Foto: Biro Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua beberapa waktu lalu menyebut jenazah Presiden Jokowi saat meninggal tak akan diterima bumi karena Indonesia tercatat suka berhutang.

Menanggapi itu, pengamat politik Rudy S Kamri menyindir geli atas dagelan dari Abdullah tersebut. Ia menilai bahwa pernyataan Abdullah yang membawa dalil agama tak sesuai pada konteksnya.

"Saya tertawa atas dagelan ini. Ini ngomongnya begitu karena dia menyitir apa yang dikatakan nabi siapapun yang berutang meskipun hanya satu Dinar," kata Rudy.

Ia mengaku tak habis pikir mendengar analisisnya Abdullah, dalil yang dipakai juga tidak tepat jika ditempatkan dalam kasus utang negara.

"(Utang) itu yang dimaksud nabi itu kan personal, (merujuk ke) orang gitu. Sedangkan apa yang dilakukan Pak Jokowi itu atas nama negara dan bukan pribadi Jokowi. Dia berhutang ini dia sebagai presiden, presiden itu bukan jabatan pribadi tapi lembaga kepresidenan dan kalau berutang pada negara lain itu selalu ada persetujuan dari DPR," kata Rudi.

Untuk itu, Rudi bilang pernyataan Abdullah ini seperti memperbodoh dirinya sendiri, dia berharap agar Abdullah bijak dalam mengkritisi pemerintah.

"Malah narasinya konyol memalukan dan bersifat memperbodoh diri sendiri, mohon maaf Pak Abdullah," tandasnya.

Rudi membela bahwa apa yang dilakukan Jokowi dalam berhutang sudah memperhitungkan kesehatan keuangan negara.

Toh juga, utang yang dilakukan Jokowi diperuntukkan untuk kemaslahatan rakyat dengan membangun infrastruktur guna menstimulan pembangunan daerah.

"Rasio utang kita masih aman masih jauh dibawah 60% dari PDB kita jadi ini sudah diperhitungkan dan masih sesuai dengan undang-undang ini menurut pemerintah dan DPR karena hutang negara itu tidak bisa yang dilakukan tanpa persetujuan DPR," tegasnya.

"Jadi ini bukan ranahnya Pak Jokowi saja tapi juga ranahnya legislatif, Abdullah mungkin lupa. ia mengatakan karena dianggap hutangnya numpuk nanti Jokowi kalau meninggal jenazahnya atau arwahnya tidak diterima bumi.

Ia juga menuding bahwa Abdullah sendiri juga menikmati hasil utang yang sudah dipakai untuk pembangunan infrastruktur.

"Termasuk oleh Pak Abdullah kalau dia ke Bandung ke Semarang Surabaya menikmati jalan yang dibangun Pak Jokowi naik pesawat di berbagai tempat sudah ada bandara yang bagus-bagus. Ini sudah orang sudah sepuh, mending jangan banyak keluar, nanti masuk angin, dikeroki" pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: