Bukan Politikus Mental Tempe, Surya Paloh Pernah Perintahkan Kirim Granat ke Tangan Kanan Soeharto
"Konon karena tak kuat lagi menahan kegeraman atas perilaku Harmoko terhadap majalah Vista, Surya memerintahkan para wartawannya mengirimkan granat ke Harmoko," dikutip dari tulisan Rilla Nugraheni dalam buku Seratus Jejak Pers Indonesia hal-342.
"Maka berduyun-duyunlah pewarta Vista ke kantor Menpen membawa sekotak granat yang entah didapat dari mana. Ketika itu Vista diberi peringatan pertama sekaligus terakhir dengan alasan ukuran majalah kelebihan 1,5 cm. Sebuah alasan yang mengada-ada. Alasan sebenarnya tak pernah diketahui kecuali dugaan karena dianggap biang kerok instabilitas negara terutama karena pemberitaan dan gayanya yang lugas, tegas, menjunjung tinggi demokrasi, dan kerap menerobos pakem umum," tambahnya.
Sementara di bidang politik, Surya Paloh juga menemui jalan berliku dan persis sama dengan apa yang dia hadapi saat menjalankan bisnis media. Akan tetapi, ia ogah jadi politisi biasa-biasa saja, Surya bilang dalam politik harus punya keberanian.
"Perjuangannya untuk sampai ke tempat elit itu juga seliku jalurnya dengan dunia pers. Sedari remaja Surya sudah berkenalan dan berkecimpung dengan organisasi underbouw Golkar. Ia seiring sejalan dengan Golkar. Konon, kartu tanda anggota (KTA)-nya Surya lebih tua dari KTA Akbar Tanjung, tokoh gaek Golkar dan mantan Ketua Umum-nya. Sebut saja jabatan yang pernah dipegang Surya: Ketua Ko PPMG (Koordinator Pelajar Mahasiswa Golkar) Medan, Ketua DPP AMPI.
Aktivitas yang dirintisnya sejak ia menggagas FPPI sebagai anak kolong telah mengantarnya berada dekat dengan orang-orang yang kemudian berkuasa. Ia tak menampik kedekatannya ikut memuluskan gagasannya meluaskan jaringan bisnisnya. Namun "tanpa keberanian semua itu tak ada artinya" kata Surya mengeras sambil mengepalkan tangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: