Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ono Surono PDIP: Pancasila Jalan Keselamatan Berbangsa

Ono Surono PDIP: Pancasila Jalan Keselamatan Berbangsa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

"Untuk itu, bangsa ini harus mulai maju menampakkan gerak nyata," tegas Ono.

Ono menambahkan, Pancasila tidak boleh lagi menjadi jargon saja dan tak boleh lagi hanya menjadi syarat formal tanpa nilai. Pancasila harus didorong benar-benar menjadi nafas setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di semua tingkatan dan menjadi nafas penyelenggaraan negara sehingga politik identitas tidak lagi merebak, mengganggu, dan merusak sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia.

Baca Juga: Kenang Buya Syafii Maarif, Riza Patria: Dia Sangat Baik, Bersahaja, dan Berintegritas

Selain itu, pemerataan ekonomi bagi semua masyarakat Indonesia dapat segera terwujud agar menjadi bangsa yang berdikari di bidang ekonomi.

Bahkan, kata Ono, setelah sebelumnya Pancasila ditawarkan kepada dunia, di tengah hiruk pikuk ancaman perang dunia ketiga, hendaknya pemerintah tetap menjalankan politik bebas aktifnya dan menyerukan perdamaian kepada semua pihak yang saat ini terlibat konflik.

Baca Juga: Heran Atap Tribun Formula E Bisa Ambruk, Habib Husin: Bangsa Ini Bisa Malu Dihadapan Internasional!

"Pancasila dapat menjadi perangkat untuk menyikapi seluruh kondisi dan dperkembangan yang dihadapi Indonesia pada saat ini dan masa mendatang. Kondisi yang diinginkan oleh Pancasila, secara garis besar, adalah masyarakat, negara, dan dunia yang tanpa penindasan," ungkapnya.

Dengan demikian, lanjut Ono, sistem ekonomi yang dicita-citakan oleh Pancasila adalah sistem ekonomi yang tanpa adanya posisi berat sebelah antara pemodal dan pekerja. Sistem politik yang dicita-citakan oleh Pancasila pun demokrasi yang menjamin adanya kesetaraan yang hakiki antara semua pihak. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: