Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ono Surono PDIP: Pancasila Jalan Keselamatan Berbangsa

Ono Surono PDIP: Pancasila Jalan Keselamatan Berbangsa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

"Kesetaraan dalam ekonomi dan politik seperti ini pula yang dicita-citakan dapat terjadi dalam hubungan antar bangsa dan negara di dunia," tegasnya.

Kondisi yang dicita-citakan oleh Pancasila merupakan kondisi yang bertolak belakang secara mendasar dengan kondisi pada kurun waktu 1925-1945, yaitu kurun waktu di mana Bung karno menggali Pancasila saat pemerintahan kolonial Belanda masih berkuasa di Nusantara, bahkan bertolak belakang dengan kondisi saat ini. Maka, Pancasila menghendaki sebuah perubahan yang revolusioner.

Baca Juga: Dulu Bersama Menentang Orde Baru, Fahri Hamzah Berikan Pesan Menohok Buat Dua Tokoh PDIP Ini!

"Apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan Pancasila yang revolusioner? Bagaimana Pancasila dapat menjawab dan memberikan alternatif terhadap dinamika kondisi saat ini?," tanya Ono.

Ono mengungkapkan apa yang ingin dicapai oleh Pancasila sesungguhnya adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku ekonomi yang semula menindas dan mengeksploitasi menjadi perilaku ekonomi yang menghargai. Selain itu, perubahan perilaku politik yang semula memanipulasi menjadi perilaku politik yang memerdekakan.

Baca Juga: Heran UAS Banyak Dihujat, Faizal Assegaf: Dia Pancasilais Sejati, Jokowi Saja Sebenarnya Kagum!

"Lalu, bagaimana jawaban atas pertanyaan apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan Pancasila yang revolusioner? Bagaimana Pancasila dapat menjawab dan memberikan alternatif terhadap dinamika kondisi saat ini? Tentunya dibutuhkan rangkaian konsep, kebijakan, program, dan kegiatan untuk menjabarkan dan mengaplikasikannya," jelasnya.

Hal ini tentu saja bukan hal yang mudah. Diperlukan kerja yang serius dan butuh waktu. "Bagi kita yang tertarik untuk mulai melakukan perubahan, maka satu hal yang harus selalu digarisbawahi adalah bahwa sesuatu yang akan dilakukan tersebut harus selalu didasarkan pada kesadaran, karena tanpa adanya kesadaran maka kita hanya akan selalu mengikuti arus dan putaran yang diciptakan oleh pihak lain yang tidak ingin melihat perubahan menuju keadaan yang lebih baik," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: