Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBR011 Laris Manis, Bibit: Investasi Aman Karena 100% Dijamin Negara

SBR011 Laris Manis, Bibit: Investasi Aman Karena 100% Dijamin Negara Kredit Foto: Unsplash/ Jonas Leupe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 yang dirilis pemerintah dengan masa penawaran tanggal 25 Mei-16 Juni 2022 laris manis dibeli oleh masyarakat.

Tercatat, dalam dua hari diterbitkan, yakni di tanggal 27 Mei 2022, penjualan SBR011 langsung menyentuh angka lebih dari Rp1,5 triliun atau 30% dari target awal yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp5 triliun. SBR011 ditawarkan dengan kupon 5,50% per tahun dengan imbal hasil floating with floor serta jatuh tempo dua tahun.

Menurut PR & Corporate Communication Lead Bibit.id, William, SBR011 dapat menjadi alternatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengembangkan dananya dan memiliki passive income. Dengan imbal hasil floating with floor, artinya besaran imbal hasil SBR011 akan disesuaikan dengan tingkat suku bunga.

Baca Juga: THR Masih Sisa? Investasi Reksa Dana Aja di Bibit.id

Jika suku bunga acuan BI naik, imbal hasil SBR011 juga akan naik. Tapi tak perlu khawatir, jika suku bunga acuan BI turun, batas minimal imbal hasilnya 5,50% per tahun, tidak kurang dari itu. Dengan naiknya suku bunga The Fed Amerika Serikat dan inflasi yang tinggi, Bank Indonesia sedang bersiap menaikkan suku bunga acuannya. Dapat dikatakan, SBR011 yang memiliki imbal hasil 5,50% per tahun floating with floor merupakan pilihan investasi yang tepat pada momen kenaikan suku bunga nanti.

Baca Juga: Aplikasi Investasi Bibit.id Diguyur Dana Segar, Capai USD 80 Juta Lebih

“SBR011 merupakan pilihan tepat bagi investor yang ingin punya passive income dengan imbal hasil melebihi rata-rata bunga deposito bank BUMN dan imbal hasilnya pun sangat menguntungkan di era kenaikan suku bunga saat ini. Berinvestasi di SBR011 merupakan pilihan bijak bagi investor karena 100% dijamin oleh negara dan juga, pajak dari imbal hasilnya hanya 10%, lebih rendah dari deposito yang 20%,” kata William dalam Talkshow di Radio Smart FM, dilansir Jumat (3/6/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: