Awalnya, kata pria bersorban putih itu, dirinya ditelepon oleh seseorang bernama Eddy untuk hadir baca doa di Monas. Ia pun kemudian mengajak jemaah dan santrinya ikut ke Monas.
“Malam saya ditelepon oleh Eddy disuruh baca doa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak para jemaah dan santri ke Monas,” ungkapnya.Setibanya di monas, dirinya mengaku kaget lantaran ia melihat bendera FPI dibagi-bagikan dari mobil komando.
Baca Juga: Temui Ridwan Kamil, Anies Sampaikan Langsung Belasungkawa Atas Eril: Kami Yakin Husnul Khatimah
“Sampai di Monas, saya merasa kaget. Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendera FPI. Sementara saya tidak melihat tokoh besar FPI berada di lokasi tersebut,” tuturnya.
Melihat pemandangan itu, pria itu pun merasa ditipu dan dibohongi serta diperalat oleh orang bernama Eddy tersebut.
“Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut (Pak Eddy),” tegasnya.
Lebih lanjut, pria yang ikut dalam barisan massa aksi mengatasnamakan FPI tersebut membeberkan bahwa tiap jemaah yang hadir di aksi kampanye Anies Baswedan presiden itu dibayar oleh orang bernama Eddy tersebut.
“Selesai acara tersebut, maka para jemaah selesai jam 11.30 maka kami pulang. Maka Bapak Eddy mengasihkan uang tiap-tiap jemaah tiap orang dikasih Rp150 ribu. Maka kami merasa dibohongi oleh orang itu,” ujarnya.
Peserta lainnya, mengaku berasal dari Bogor. Dan dipaksa ikut dengan iming-iming uang, baju serta jalan-jalan ke Jakarta.
Baca Juga: Sebut Formula E Bisa Terlaksana Berkat Dirinya, Giring Ganesha: Suksesnya dari Mana?!
”Awalnya kami dipaksa ikut jalan-jalan. Diberi uang Rp25ribu dan baju putih. Katanya sih cuma keliling Jakarta, gak taunya disuruh ikut aksi dukung Anies,” ujar Sariati (55), yang menolak menjawab saat ditanya siapa nama orang yang membayar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: