Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerataan Ekonomi Jadi Alasan Kuat BRI Dorong Inklusi Keuangan

Pemerataan Ekonomi Jadi Alasan Kuat BRI Dorong Inklusi Keuangan Kredit Foto: BRI

Agen laku pandai tersebut merupakan hybrid channel dari BRI secara brancless banking. Karena Agen BRILink merupakan jaringan konvensional yang dilengkapi dengan layanan digital. AgenBRILink menurutnya secara tidak langsung akan memberikan edukasi awal tentang kemudahan dan keamanan layanan transaksi keuangan digital kepada nasabah. 

Kedua, BRI pun akan mengembangkan digital advisor atau penyuluh digital. Dengan tugas mengajari masyarakat untuk buka rekening dan bertransaksi secara digital, serta mengajarkan masyarakat melakukan pengamanan agar terhindar dari kejahatan digital. Menurutnya, penyuluh digital tersebut adalah salah satu ujung tombak keberhasilan digitalisasi BRI. Dengan demikian akan terjadi akselerasi peningkatan literasi keuangan secara digital di kalangan nasabah. 

Baca Juga: BRI Klaim 65% Portofolio Perusahaan Terapkan Prinsip ESG

Ketiga, BRI berupaya secara konsisten mengembangkan ekosistem bisnis secara digital sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital, untuk menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital di masa depan.

Seperti BRImo yang merupakan super apps keuangan digital BRI. BRImo adalah layanan mobile banking terlengkap dengan lebih dari 100 fitur yang siap melayani berbagai kebutuhan nasabah. Ada pula BRISPOT sebagai aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit konsumer yang selama ini meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 

Ekonomi Yang Lebih Tangguh

Sunarso pun menyebut, inclusivity dapat mendorong kondisi ekonomi yang lebih tangguh. Sebabnya di masa mendatang tantangan ekonomi akan lebih besar. Dia menjelaskan globalisasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia. 

Baca Juga: BRI Segera Tindak Lanjuti Komitmen Penghentian Pembiayaan Batu Bara

Namun, saat ini terdapat pula kecenderungan terjadi fragmentasi dalam skala regional bahkan domestik. Hal itu diperkirakan dapat mengganggu laju pertumbuhan ekonomi global. Faktor utama yang mendorong terjadinya fragmentasi tersebut antara lain, pandemi Covid-19, juga konflik geopolitik yang menyebabkan trade dispute yang mengganggu global supply chain.

"Oleh karena itu, kontribusi aktif BRI dalam pencapaian inklusi keuangan di Indonesia akan semakin memastikan keberlanjutan bisnis BRI ke depan sehingga BRI akan tetap memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh stakeholder-nya," pungkas Sunarso optimistis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: