Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Tindak-Tanduk China Bikin Tetangga Indonesia Semakin Gelisah karena...

Ketika Tindak-Tanduk China Bikin Tetangga Indonesia Semakin Gelisah karena... Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Sydney -

Perdana Menteri Anthony Albanese telah menyatakan keprihatinan atas klaim baru bahwa China sedang membangun fasilitas angkatan laut di Kamboja untuk penggunaan pasukan militernya, menyerukan Beijing untuk “transparan tentang niatnya” untuk pangkalan itu.

The Washington Post pada Selasa (7/6/2022) mengutip seorang pejabat China yang mengatakan militernya akan memiliki akses ke area Pangkalan Angkatan Laut Ream di Teluk Thailand, di mana Beijing mendanai pekerjaan konstruksi.

Baca Juga: Agar Negara Gak Bubar, Sri Lanka Butuh 5 Miliar Dolar, China Pintar Ambil Kesempatan Ini

Perkembangan itu terjadi ketika China mengatakan bahwa mereka bertindak untuk membela diri ketika menyemprotkan sebuah pesawat angkatan udara Australia pada misi pengawasan di Laut China Selatan (LCS) dengan suar dan logam pada bulan Mei.

Keterlibatan China dalam meningkatkan pangkalan Kamboja telah dicurigai selama beberapa tahun oleh AS dan sekutu Barat.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebelumnya telah membantah bahwa China akan diizinkan untuk mendirikan pangkalan militer asing lainnya di Ream, tetapi laporan baru itu kembali meningkatkan kekhawatiran tentang rencana Beijing.

“Ini memprihatinkan,” kata Albanese sambil melanjutkan kunjungan ke Indonesia.

“Kami secara teratur berhubungan dengan pemerintah Kamboja dan kami secara konsisten diyakinkan bahwa tidak ada militer asing yang akan diberikan akses eksklusif di Ream.

“Kami telah mengetahui aktivitas Beijing di Ream selama beberapa waktu. Kami mendorong Beijing untuk transparan tentang niatnya dan untuk memastikan bahwa kegiatannya mendukung keamanan dan stabilitas regional.”

Juru bicara pemerintah Kamboja Phay Siphan mengatakan upacara peletakan batu pertama di pangkalan itu pada Rabu akan menandai dimulainya pembangunan galangan kapal untuk perbaikan kapal dan jalur air untuk mengangkutnya ke dan dari fasilitas itu.

Media lokal mengatakan acara tersebut akan menampilkan pidato oleh Wakil PM Kamboja dan Menteri Pertahanan Tea Banh dan duta besar China di Phnom Penh Wang Wentian.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: