Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kegiatan Usaha Menguat, Penghasilan Konsumen 6 Bulan Mendatang Diprediksi Cerah

Kegiatan Usaha Menguat, Penghasilan Konsumen 6 Bulan Mendatang Diprediksi Cerah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsumen memprakirakan perkembangan kegiatan usaha ke depan akan meningkat. Hal itu terungkap dalam Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Mei 2022 yang dirilis hari ini (9/6/2022). Survei tersebut mencatat, Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha mengalami peningkatan 17,9 poin dari 125,0 di bulan sebelumnya menjadi 142,9.

"Peningkatan indeks terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran responden, tertinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp3,1-4 juta per bulan. Dari sisi usia, indeks juga tercatat meningkat pada seluruh kelompok usia responden," ujar BI dalam laporan tersebut.

Sejalan dengan itu, Ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang juga terpantau membaik, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja Mei 2022 pada level 142,1, meningkat dari 125,2 pada bulan sebelumnya.

Seiring dengan meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja, responden memprakirakan penghasilan pada 6 bulan yang akan datang juga mengalami peningkatan. Baca Juga: Ekonomi Membaik, Keyakinan Konsumen Melesat Tinggi di Mei 2022

"Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penghasilan Mei 2022 sebesar 139,4, lebih tinggi dari 131,5 pada bulan sebelumnya," ungkap BI.

Menurut BI, kenaikan indeks terjadi pada seluruh kelompok responden, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp3,1-4 juta per bulan. Ditinjau berdasarkan usia, ekspektasi terhadap penghasilan ke depan juga meningkat pada seluruh kelompok usia responden.

Sejalan dengan menguatnya optimisme konsumen terhadap penghasilan pada Mei 2022, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi mengalami peningkatan, sementara ratarata proporsi pembayaran cicilan/utang cenderung stabil.

"Hal tersebut terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) meningkat dari 73,9% menjadi 74,3%, sementara rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) tetap pada angka 9,7%. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) pada Mei 2022 terpantau sedikit menurun pada angka 16,0%, lebih rendah dari 16,4% pada bulan sebelumnya," jelas BI.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau naik pada sebagian besar kategori pengeluaran. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan menurun pada sebagian kategori pengeluaran, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1- Rp5 juta per bulan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: