PT Pertamina (Persero) terus menggenjot produktivitas minyak dan gas bumi atau migas dengan memacu kegiatan usaha di sektor hulu.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, optimalisasi dilakukan mengingat era keemasan migas bakal beralih ke era energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Sasar Penerima BBM Subsidi Sesuai Target, Pertamina Ujicoba Penjualannya Lewat MyPertamina
"Go produktif dan efisien, ini adalah terkait dengan eksisting bisnisnya Pertamina yang hari ini masih di dominasi oleh fosil energi, namun ini harus kita lakukan, karena misi utama dari Pertamina adalah menjaga kehandalan dan kemandirian energi nasional yang tentu nantinya akan mewujudkan kedaulatan energi," ujar Nicke saat Media Gathering dengan pimpinan redaksi dikutip Kamis (9/6/2022).
Nicke menyebut saat ini hampir seluruh negara di dunia masih mengandalkan energi fosil, maka dari itu meskipun sudah memasuki masa transisi energi, bisnis minyak dan gas harus tetap dijalankan.
"Harus kita tingkatkan produktifitasnya namun dengan cara yang berbeda ,yang lebih efisi3n dan lebih green jadi ada beberapa hal kita lakukan, dan achivement yang kita lakukan setelah pembentukan ini khususnya di hulu indonesia mempunyai target untuk meningkatkan produksi hulu yang hari ini sekitar 700 ribu barel per hari menjadi satu juta, " ujarnya.
Besarnya kontribusi Pertamina dalam produksi minyak dan gas (migas) nasional yaitu 60 persen. karena kontribusinya besar maka ketika peningkatan dari 700 menjadi satu juta maka perseroan akan mempunyai target yang juga sangat besar.
Baca Juga: Tegas, Habib Ini Minta Usut Tuntas Soal Bendera HTI di Deklarasi Pendukung Anies Baswedan
"Yang bisa kita lakukan dari eksisting blok yang ada adalah melakukan pengeboran di area-area baru dan juga yang eksisting secara masif dan agresif," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar