Ada Manuver Elite Politik, Pengamat: FPI Palsu Hanya Permainan Diksi dan Narasi
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyebut kegiatan aksi Front Persaudaraan Islam (FPI) Reborn yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kontestasi pemilu presiden (pilpres) 2024 pada Senin (6/6/2022) lalu merupakan manuver politik yang wajar terjadi.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan upaya memetakan suara yang dilakukan para elit politik yang mengusung tokoh potensial seperti Anies Baswedan.
Baca Juga: Soal FPI Palsu Dukung Anies Baswedan, Pengamat: Ini Sudah Mulai Tes Ombak
"Saya kira tidak berlebihan, dan manuver ini biasa-biasa saja karena ceruk-ceruk suara ini berusaha dipetakan oleh para elit politik, para elit yang ingin mendukung sosok-sosok potensial yang akan diusung menjadi capres dan cawapres, begitu," kata Adib saat dihubungi, Kamis (9/6/2022).
Pada fokus tersebut, Adib menilai bahwa Anies sudah sejak lama disimbolkan sebagai oposisi. Banyak golongan Islam garis, kata Adib, yang mendukung Anies dalam kontestasi politik.
"Selalu saya katakan bahwa Anies ini simbol oposisi, banyak golongan Islam 'kanan', garis keras, menurut saya ini kan lebih banyak [dukung] ke Anies, karena kan simbol oposisi ini lebih banyak ke Anies," jelas Adib.
Menurutnya, dukungan terhadap Anies menjadi semakin banyak pada saat Prabowo Subianto bergabung dengan koalisi. Dengan demikian, polarisasi yang ada, kata Adib, akan mendukung Anies pada kontestasi politik nanti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: