Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas! Kerasnya Sikap Anti-Islam India Ciptakan Kemarahan 16 Negara Islam

Awas! Kerasnya Sikap Anti-Islam India Ciptakan Kemarahan 16 Negara Islam Kredit Foto: Reuters/Rupak De Chowdhuri

Kepolisian New Delhi memberikan pengawalan pada Nupur Sharma dan keluarganya setelah ia melaporkan ancaman pembunuhan terhadapnya. Melalui sebuah unggah di Twitter, Sharma mengungkapkan permintaan maaf dan mengatakan tidak bermaksud melukai sentimen agama siapa pun.

Politisi India dan Ketua Menteri di Negara Bagian Maharashtra Uddhav Thackeray mengatakan, karena BJP, Perdana Menteri India dihina dan negara harus menghadapi rasa malu. Negaranya dipaksa bertekuk lutut dan meminta maaf oleh negara-negara Arab karena pernyataan juru bicara Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad.

“Apa yang dikatakan juru bicara (BJP) itu tidak masuk akal. Dia menghina Nabi. Apa perlunya? Mengapa?” kata Thackeray saat berpidato di rapat umum Swabhiman Shiv Sena di Aurangabad, dilansir dari the Indian Express.

Dia menuduh bahwa juru bicara BJP menjadi tidak terkendali dan mengatakan apa pun yang mereka inginkan.

“Karena juru bicara BJP, negara dihina. Negara-negara Timur Tengah dan Arab telah menjatuhkan negaranya, membuat negara bertekuk lutut. Mereka memaksa negara (India) untuk meminta maaf,” ujarnya.

“Pendirian BJP tidak bisa menjadi pendirian negara. Kejahatan itu dilakukan oleh BJP dan bukan negara. Mengapa kita harus meminta maaf? Mengapa negara harus menderita dan malu karena juru bicara BJP?” tambahnya.

Para pemimpin BJP telah menginstruksikan para pejabatnya untuk berhati-hati ketika berbicara tentang agama di platform publik.

“Kami tidak ingin pejabat partai berbicara dengan cara yang menyakiti sentimen agama dari komunitas mana pun. Mereka harus memastikan doktrin partai dibagikan dengan cara yang benar,” kata seorang pemimpin senior BJP dan menteri federal di New Delhi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: