Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamenparekraf Paparkan Upaya Pemulihan Parekraf Indonesia di Forum UNWTO Maladewa

Wamenparekraf Paparkan Upaya Pemulihan Parekraf Indonesia di Forum UNWTO Maladewa Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo memaparkan upaya pemulihan sektor parekraf Indonesia dalam forum rapat bersama Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) di Maladewa.

Dalam 34th Joint Meeting of the UNWTO Commission for East Asia and the Pacific and the UNWTO Commission for South Asia, Selasa kemarin, Angela mengatakan pada masa pandemi Covid-19, Kemenparekraf fokus untuk menyelamatkan dua juta lapangan kerja yang hilang dan memulihkan dampak sosio-ekonomi sektor parekraf bagi masyarakat yang terdampak oleh pandemi.

Baca Juga: Kemenparekraf Tingkatkan Kapasitas Usaha Pelaku Parekraf di DPSP Danau Toba

"Dampak ini terutama mengurangi ketimpangan dengan mendistribusikan pemerataan keuntungan, investasi, infrastruktur, dan capacity building," kata Angela dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/6/2022).

Angela menambahkan, sektor pariwisata di Indonesia juga memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pengembangan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), yaitu melalui pengembangan ecotourism, penguatan identitas kebudayaan, dan perkuatan komunitas lokal.

"Selain itu, pada masa pandemi Covid-19, Kemenparekraf juga bertugas membantu manajemen pandemi dan mempersiapkan sektor pariwisata yang tangguh, berkelanjutan, dan berkualitas," katanya.

Angela menjelaskan, salah satu upaya untuk mempersiapkan sektor pariwisata pascapandemi adalah sertifikasi bagi para pelaku parekraf di Indonesia. Di mana, sudah ada sekitar 12 ribu pelaku parekraf yang tersertifikasi.

Selain itu, Kemenparekraf juga mempromosikan pengembangan blue and green economy di sektor pariwisata dengan mengemukakan pengembangan ecotourism, penggunaan transportasi ramah lingkungan di sektor pariwisata, program manajemen limbah di destinasi wisata, dan carbon footprint offsetting platform bagi wisatawan.

Angela juga mengungkapkan saat ini wisatawan mancanegara sudah memperoleh berbagai kemudahan. Di mana, saat ini tersedia visa kedatangan untuk 72 negara, dan semua pelancong yang sudah divaksinasi bebas dari karantina, pra-keberangkatan, dan tes masuk.

"Saat ini, pariwisata Indonesia sedang menuju ke arah yang baik dengan permintaan pasar domestik yang signifikan untuk bepergian dan kemudahan kebijakan untuk kedatangan internasional. Seiring dengan kemudahan dan stabilitas dalam kebijakan perjalanan, kami melihat pertumbuhan 350 persen dari pos kedatangan internasional sejak Januari tahun ini dibandingkan tahun lalu," kata Angela.

Meski demikian, Angela mengatakan masih ada beberapa hal terkait ketersediaan konektivitas yang terbatas dan adanya peningkatan harga. Namun, dengan adanya tantangan ini, Angela menyatakan Indonesia berkomitmen untuk senantiasa melakukan perbaikan di sektor parekraf, terutama terkait persiapan Presidensi G20.

"Indonesia berkomitmen memulihkan pariwisata dengan menyelenggarakan acara internasional termasuk serangkaian acara sampingan untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia di mana kami bekerja sama dengan UNWTO untuk agenda pariwisata," kata Angela.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: