Amerika Tingkatkan Fokus di Indo-Pasifik, Marinir Siap Diterjunkan di Australia Utara
Hal itu dikemukakan oleh Dr John Coyne dari Institut Kebijakan Strategis Australia yang menyebut peningkatan kehadiran AS ini menandakan pentingnya kawasan strategis bagi kedua negara.
"Ada bukti yang jelas bahwa Pemerintah AS akan berinvestasi lebih besar dalam memastikan bahwa rantai pasokan dan fasilitas logistik pertahanan hadir di Australia Utara dan siap mendukung berbagai kemungkinan di Pasifik," katanya.
Sekitar 2.000 marinir berbasis di wilayah Top End (semenanjung paling utara Benua Australia) sebagai bagian dari rotasi 2022.
Sebagai perbandingan, hanya 200 marinir yang dikerahkan pada tahun 2012.
Dr Coyne memperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat.
"Penempatan mereka di Darwin dan Australia Utara memberikan akses kedekatan dengan kawasan, menyediakan kapasitas bagi AS untuk menjalankan operasi," katanya.
Tapi Dr Coyne mengatakan dia yakin AS akan berhenti membangun pangkalan militer formal permanen di Australia Utara.
"Akan ada peningkatan kunjungan kapal dan peningkatan kunjungan pasukan di tahun-tahun mendatang," katanya.
"Konsep pangkalan seperti yang kita pahami dalam Perang Dingin — kini sangat sedikit negara yang menyambut pangkalan AS seperti itu," katanya.
Mengenai apakah peningkatan militer AS di Darwin membuat Australia Utara menjadi target konflik, Dr Coyne mengatakan dia yakin kehadiran pasukan Amerika sebenarnya merupakan penghalang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: