Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapi Kisruh Khilafatul Muslimin, Jubir Habib Rizieq Seret Islamofobia dan Sebut Penalaran Sesat

Tanggapi Kisruh Khilafatul Muslimin, Jubir Habib Rizieq Seret Islamofobia dan Sebut Penalaran Sesat Kredit Foto: Dok. PojokBogor
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu juru bicara (jubir) Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengomentari kasus hukum yang menjerat anggota Khilafatul Muslimin. Menurut dia, khilafah merupakan ajaran Islam sehingga kalau ada yang menuding dan memfitnah ajaran Islam khilafah, berarti orang itu dari kalangan islamofobia.

"Jadi, menyebut khilafah sebagai ideologi jelas itu pernyataan orang bingung dan enggak paham yang dibicarakan," ujar Aziz belum lama ini, melansir JPNN, Kamis (16/6).

Baca Juga: Bongkar Atribut Khilafatul Muslimin di Lampung, Polri: Ke Depan Kami Akan Terus Awasi

Dia juga menyebut narasi mengubah ideologi Pancasila dengan khilafah adalah sebuah kejahatan. Lulusan Universitas Pancasila itu mengatakan tidak ada pasal yang menyebut khilafah adalah ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

"UU nomor 16 tahun 2017 tentang ormas tidak ada norma pasal yang menyebut khilafah adalah ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," tegas Aziz.

Lelaki yang juga kuasa hukum Munarman ini mengatakan, pihak yang menyebut khilafah bertentangan dengan Pancasila jelas salah. "Penalaran sesat dan menyesatkan, analogi bodoh dan sangat dipaksakan. Ini islamofobia namanya," tambah dia.

Aziz mempertanyakan mengapa polisi begitu getol mempermasalahkan Khilafatul Muslimin. Sementara, kasus penemuan bahan peledak di kediaman salah satu warga Tionghoa di Bandung dan bukan orang Islam justru sama sekali tak disebut sebagai teroris dan semacamnya.

"Saya enggak paham apa masalah dari ajaran Khilafatul Muslimin itu sampai fokus banget. Yang nyata ada senjata, amunisi, peledak, dan barang berbahaya di Bandung tempo hari adem ayem saja," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: