Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bundamedik Catat Pendapatan Non-COVID Tertinggi Selama Kuartal 1 2022

Bundamedik Catat Pendapatan Non-COVID Tertinggi Selama Kuartal 1 2022 Kredit Foto: Bundamedik
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bundamedik Tbk (BMHS) mampu membukukan pendapatan non-Covid sebesar Rp375 miliar selama kuartal 1 2022; merupakan angka pendapatan non-Covidtertinggi perusahaan dalam 2 tahun terakhir.

Pendapatan non-Covid tersebut meningkat 12,6 persen dibandingkan kuartal 1 2021. Pendapatan ini ditopang oleh dari pengembangan core business perusahaan secara signifikan, utamanya unit bisnis Morula IVF, market leader untuk layanan bayi tabung di Indonesia yang terus berekspansi secara nasional, serta Diagnos yang makin tumbuh pesat lewat kemampuannya mengembangkan jaringan pasar di layanan tes non-Covid lewat strategi kemitraan strategis.

Baca Juga: Bisnis Non-COVID Makin Kuat, Bundamedik (BMHS) Catat Pertumbuhan Pendapatan 49% Selama 2021!

"Pencapaian bisnis non-Covid di kuartal 1 tahun ini merupakan awal yang luar biasa bagi upaya kami untuk terus cepat beradaptasi memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat ke depannya, apalagi seiring dengan kesadaran terhadap kesehatan yang makin meningkat, tercermin dari kenaikan signifikan pada angka tes non-Covid yang dilakukan masyarakat di ekosistem kami," kata Direktur Utama BMHS, Mesha Rizal Sini, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/6/2022).

Selama kuartal pertama 2022, angka tes non-Covid meningkat 38% secara YoY. Peningkatan ini berhasil terjadi karena keberadaan model bisnis yang ditunjang oleh kontribusi outlet dan cabang beserta ekosistem internal di dalam layanan RS Bunda. Jumlah dan distribusi outletnya juga meningkat cukup pesat. Kini ada 38 outlet Diagnos, naik 2 kali lipat dibandingkan angka di kuartal 1 2021.

Layanan lain seperti Morula IVF yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi penyedia layanan bayi tabung terdepan pilihan masyarakat Indonesia turut bertambah 26% di 2021. Jumlah cycle di luar Jakarta juga terus mengalami peningkatan, yakni sebesar 36% pada Q1 2022 secara QoQ. Adanya peningkatan turut terjadi dalam hal volume penerimaan pasien rawat inap, yakni bertumbuh 48% YoY. Adapun peningkatan lain terjadi pada jumlah bed, yakni dari 408 menjadi 506 QoQ.

Di sisi lain, adanya upaya pengembangan ekosistem secara agresif tahun ini membuat kebutuhan cost makin naik. Memasuki awal tahun 2022, BMHS juga telah menambah dua rumah sakit: RSJP Paramarta Bandung dan RSU Citra Harapan Bekasi. Meskipun terjadi penurunan pendapatan secara umum dibanding tahun sebelumnya (Rp389 miliar), perusahaan akan terus melanjutkan penguatan fundamental bisnis untuk pencapaian jangka panjang perusahaan.

Guna menjaga momentum pertumbuhan di kuartal pertama 2022 ini, BMHS siap melanjutkan fokus bisnisnya melalui tiga pilar strategi yang sudah dicanangkan, antara lain perluasan ekosistem, pendalaman kemitraan strategis, hingga penguatan core business.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: