Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNPT dan UNOCT/UNCCT Berkolaborasi Tingkatkan Ketahanan Pekerja Migran dari Ekstremisme Kekerasan

BNPT dan UNOCT/UNCCT Berkolaborasi Tingkatkan Ketahanan Pekerja Migran dari Ekstremisme Kekerasan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan United Nations Office of Counter-Terrorism (UNOCT)/UN Counter-Terrorism Center (UNCCT) telah menggelar Regional Virtual Workshop: "Understanding the Conditions Conducive to the Radicalization of Migrant Workers Against the Risk of Violent Extremism", pada hari Rabu s.d. Kamis (15 s.d.16 Juni 2022). 

Lokakarya yang melibatkan kurang lebih 75 perwakilan NGO, akademisi, think-tank, dan Badan-badan PBB yang bergerak pada isu migrasi dan ekstremisme berbasis kekerasan di kawasan ASEAN ini bertujuan untuk mendiseminasikan dan mendiskusikan temuan analisis UNOCT tentang hubungan antara pekerja migran dan kondisi yang kondusif bagi ekstremisme berbasis kekerasan di kawasan. 

Baca Juga: Depan Ratusan Pekerja Migran, Erick Thohir: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Kelas Dua!

Secara spesifik kegiatan ini membahas sifat radikalisasi pekerja migran di negara-negara anggota ASEAN, termasuk hubungan antara kondisi kerja dan kerentanan pekerja migran terhadap perekrutan oleh organisasi-organisasi ekstremis. Lokakarya juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan P/CVE (Preventing/Countering Violent Extremism) untuk mendukung ketahanan di antara pekerja migran, termasuk memperkuat peran perempuan. 

Lokakarya dibuka oleh Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto dan Ms. Denise Lifton sebagai Chief of Section, Pillar I & 4, UNOCT/UNCCT. Dalam sambutannya Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT menegaskan arti penting Lokakarya yang digelar, mempertimbangkan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan paska dibukanya kembali pintu perbatasan antar negara untuk Pekerja Migran. 

Hal ini juga sejalan dengan prioritas Pemerintah Indonesia saat ini dalam upaya melindungi Pekerja Migran dari kerentanan ekstremisme berbasis kekerasan melalui pelibatan berbagai pemangku kepentingan, sebagai mana diamanatkan oleh Bali PCRVE (Prevent and Counter the Rise of Radicalisation and Violent Extremism) Work Plan 2019-2025 di tingkat regional, dan RAN PE (Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme berbasis kekerasan) 2020-2024 di tingkat nasional.

Sementara itu Ms. Lifton dalam penjelasannya menggarisbawahi radikalisasi online dan penyalahgunaan internet untuk penyebaran konten ekstremisme berbasis kekerasan telah menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi negara-negara di kawasan. Lebih jauh Lifton berharap bahwa temuan penelitian UNOCT yang menyajikan penilaian berbasis data dapat menjadi referensi bagi kebijakan dan pendekatan dalam penanganan Pekerja Migran yang terkait dengan ekstremisme berbasis kekerasan.

Melalui Workshop ini UNOCT/UNCCT menegaskan komitmen dukungan terhadap negara-negara di kawasan untuk mencegah dan melawan ekstremisme berbasis kekerasan, sekaligus untuk mengurangi keadaan yang kondusif bagi upaya penyebaran hal tersebut. Sebagai tindaklanjut, temuan UNOCT dan rekomendasi yang dihasilkan dari lokakarya virtual ini nantinya akan dipresentasikan kepada para Pembuat Kebijakan negara-negara di kawasan ASEAN dalam sebuah konferensi langsung yang rencananya akan digelar di Indonesia dalam waktu dekat. 

Lebih lanjut, Lokakarya ini telah memperkuat kemitraan antara UNOCT/UNCCT dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait isu migrasi, khususnya dalam hal perlindungan dan pencegahan Pekerja Migran di kawasan Asia Tenggara dari kerentanan ekstremisme berbasis kekerasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: