Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Minta Elit Politik Berikan Contoh Baik Demi Stop Polarisasi

Demokrat Minta Elit Politik Berikan Contoh Baik Demi Stop Polarisasi Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, meminta para elit politik contohkan hal-hal yang baik dalam berpolitik. Itu perlu dilakukan demi mengatasi polarisasi yang tengah terjadi dimasyarakat belakangan ini.

Baginya, elit politik harus menunjukan contoh menghargai perbedaan dan sikap melihat pihak lain yang berbeda pandangan politik sebagai teman diskusi semata.

Baca Juga: Ada Wacana Duet Pemersatu Bangsa Ganjar-Anies, Djarot PDIP: Yang Mempersatukan Bangsa Bukan Orang

"Mesti terbuka dan jaga komunikasi dengan semua pihak. Menghargai perbedaan. Melihat pihak yang berbeda pendapat atau berbeda kubu, bukan sebagai musuh, melainkan sebagai lawan berdialektika, dan mitra dalam membangun negeri," kata Herzaky dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/6/2022).

Selanjutnya, kata Herzaky, elit politik jangan takut untuk berkompetisi. Jangan malah menghalang-halangi calon lain untuk muncul dalam Pilpres mendatang.

"Pilpres 2014 dan 2019 yang hanya diikuti dua kubu dan sosok yang bertarung sama persislah yang membuat keterbelahan di masyarakat semakin mendalam. Buka ruang untuk koalisi dan pasangan calon minimal tiga di Pilpres 2024 untuk cegah keterbelahan," lanjut dia.

Koordinator juru bicara Partai Demokrat itu juga meminta hentikan politik kebencian, dan framing yang merusak. Jangan hanya demi kemenangan semata, kata dia, rela menghancurkan pribadi lawan kontestasi.

Baca Juga: Izin Usaha Dicabut Anies, Ternyata Oh Ternyata Holywings Tak Punya Ini

"Tidak lagi kedepankan adu gagasan dan adu program, tetapi menyerang pribadi, bahkan menguliti habis kekurangan pribadi lawan. Bukan beradu kelebihan, melainkan mengeksploitasi habis kekurangan lawan. Bahkan memframing lawan sebagai ancaman yang bisa menghancurkan negeri kalau terpilih. Melabel lawan dengan citra kelompok yang dibenci," ujar Herzaky.

Hal-hal tersebutlah yang dianggap dapat hentikan polarisasi. Bukan malah memasang satu calon dengan calon lainnya. Sebab, jika itu dilakukan, sama saja menuduh sosok yang dipasangkan sebagai sumber polarisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: