Anies Tegas Tutup Gerai Holywings, Tapi Itu Disebut Pencitraan untuk 2024 Belaka
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, merespons tindakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menutup 12 gerai Holywings di Jakarta. Baginya, itu adalah manuver politik sang Gubernur menuju 2024.
“Penutupan outlet Holywings yang dilakukan Anies Baswedan itu hanya pencitraan belaka,” ujar Adib kepada GenPI.co, Jumat (1/7).
Baca Juga: Bila Duet Anies Baswedan dan Puan Maharani Terwujud, Akan Ada 'Gebrakan' Bagi Masyarakat
Tak hanya itu, Adib menduga penutupan Holywings kental dengan muatan politik, sebab Anies memiliki basis masa yang cukup konservatif.
“Pendukung Anies memang kelompok Islam yang betul-betul konsentrasi terhadap isu-isu seperti itu,” ucapnya.
Dirinya juga menilai Anies memiliki kedekatan yang tidak biasa dengan kelompok Islam tanah air yang konsentrasi terhadap isu-isu serupa.
“Anies itu dekat dengan Alumni 212 yang memang sigap terhadap isu-isu penistaan agama,” kata Adib.
Meski demikian, dari sisi politik, Adib menilai hal tersebut menjadi cara jitu untuk meraup suara elektoral.
Baca Juga: Ganjar Ada Potensi Keluar Partai, Jadinya PDIP Lebih Memilih Puan Jadi Capres
Oleh sebab itu, menurutnya, Anies perlu memelihara momentum tersebut untuk menaikkan popularitasnya sebelum masa jabatannya habis.
“Menurut saya, itu jadi momentum yang harus dipelihara Anies Baswedan,” ujar Adib.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar