Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan Harga Cabai Rawit Sumbang Inflasi di Bulan Lalu

Kenaikan Harga Cabai Rawit Sumbang Inflasi di Bulan Lalu Pedagang menata cabai merah di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (7/3/2022). Harga cabai merah di pasar tersebut naik dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp56.000 per kilogram akibat berkurangnya pasokan sejak seminggu terakhir. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kenaikan harga cabai rawit menjadi penyumbang tertinggi inflasi di Kota Madiun, Jawa Timur, pada Juni 2022. Inflasi Kota Madiun sebesar 0,66% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,16.

“Komoditas tertinggi atau yang paling mempengaruhi inflasi adalah cabai rawit, yaitu andilnya 0,3498%," kata Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny di Madiun, Selasa (5/7/2022).

Dwi mengatakan, komoditas yang memberikan andil besar terjadinya inflasi bulan Juni 2022, di antaranya cabai rawit, tomat, cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, rokok kretek filter, nasi dengan lauk, dan rokok putih. 

Ia menjelaskan, inflasi Kota Madiun bulan Juni 2022 yang mencapai 0,66% tersebut naik jika dibandingkan dengan Mei 2022. Catatan BPS setempat, inflasi Mei 2022 di angka 0,58%."Kenaikan ini masih wajar, tapi perlu dicermati," kata Dwi.

Secara umum, kenaikan inflasi tersebut dipicu lonjakan harga beberapa kelompok pengeluaran. Hasil pemantauan BPS, di pasar tradisional maupun modern terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 109,44 pada Mei menjadi 110,16 pada Juni.

Adapun kelompok pengeluaran pemicu inflasi pada Juni di antaranya makanan, minuman, dan tembakau (2,50%), kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran (0,91%), rekreasi, olahraga, dan budaya (0,42%), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,29%), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,26%).

Sementara kelompok pengeluaran transportasi menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni sebesar 0,82%. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan harga.

Dari delapan kabupaten/kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, kata dia, seluruhnya mengalami inflasi. Tertinggi terjadi di Kediri sebesar 0,78% dengan IHK 110,41.

"Sedangkan inflasi terendah terjadi di Sumenep, yaitu 0,45% dengan IHK sebesar 112,17," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: