Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kondisi Geopolitik Dunia Pengaruhi Harga BBM Dalam Negeri

Kondisi Geopolitik Dunia Pengaruhi Harga BBM Dalam Negeri Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi suplai minyak mentah dunia yang membuat harga energi Indonesia juga mengalami kenaikan.

Hal tersebut tak terlepas dari sebagian besar daripada produk hilir energi di Indonesia berbahan dasar minyak mentah.

Dirut PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan ketahanan energi Indonesia saat ini dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global yang menyebabkan kenaikan harga energi.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melonjak: Bad Sekaligus Good News bagi Pertamina

Supply dan demand ini masih sangat challenging karena pembatasan dari Rusia, yang menyebabkan shortage pada beberapa negara. Yang tentunya mempengaruhi Asia,” ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (6/7/2022).

Hal tersebut tak terlepas dari harga minyak Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) yang juga mengikuti harga minyak dunia, Nicke mengatakan bahwa rata-rata daripada harga ICP sebesar US$2 di bawah harga brent.

“Karena kondisi ini, harga realisasi minyak mentah dan produk masih sangat jauh dari yang ditargetkan dalam APBN maupun RKP Pertamina tahun 2022,” ujarnya.

Kondisi ini, diperkirakan masih akan bertahan hingga akhir tahun, yaitu pada angka US$127, maupun  produk jadi baik crude maupun produk itu masih belum bisa turun banyak.

Lanjutnya, ketika selisih antara minyak mentah dan BBM selama ini berada di kisaran US$6, hari ini sudah US$32-US$36, bahkan sebulan lalu sampai ke angka US$52.

"Jadi bagi kilang ini good oportunity karena bisa meningkatkan revenue-nya," tutupnya.

Sedangkan untuk sisi hilir, juga berdampak sangat tingggi karena 93 persen dari cost of good solve daripada BBM Indonesia adalah minyak mentah.

"Pertamina sebagai integrated energy company, dari hulu ke hilir kita melihatnya semacam subsidi silang, tahun 2021 kinerja yang dihasilkan oleh Pertamina ini dihasilkan dari hulu karena hilirnya negatif dan ketika ditotal alhamdullilah kita masih positif," ungkapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: