Rusia Serang Ukraina Usai Jokowi Pulang Kunjungan, Masinton Pasaribu: Namanya Diplomasi Tak Bisa Disimpulkan Gagal atau Berhasil

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja selesai melaksanakan kunjungan ke dua negara yang sedang berkonflik, yakni Rusia dan Ukraina dalam agenda yang disebutnya sebagai misi perdamaian. Terkait hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Masinton Pasaribu mengapresiasi langkah Jokowi tersebut.
Sebelumnya, banyak pihak menilai misi perdamaian yang dilakukan Jokowi dianggap gagal karena tidak memberikan dampak perubahan. Apalagi setelah kunjungan tersebut, Rusia masih saja melakukan serangan kepada Ukraina. Namun, dalam pandangan Masinton, misi perdamaian Jokowi itu belum bisa dianggap gagal.
"Namanya diplomasi itu tidak bisa langsung disimpulkan gagal atau berhasil. Itu berproses," kata Masinton kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2022).
Dia juga menyebutkan diplomasi tidak bisa diselesaikan dengan satu kali proses, pasti butuh tindak lanjut dari kedua negara.
"Kepala pemerintahan nanti ada tindak lanjut untuk merealisasi penjajakan dari upaya diplomasi," lanjutnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan Presiden Jokowi sudah mewakili negara untuk melakukan peran diplomasi internasional. "Politik bebas aktif itu dijalankan. Itu dahulu nanti baru kita bisa menilai dalam realisasi langkah berikutnya," pungkas Masinton.
Sebelumnya diberitakan Presiden Jokowi menyatakan Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun, kecuali ingin melihat perang segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk, dan energi segera diperbaiki.
"Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis waktu setempat, sebagaimana dikutip dari tayangan daring Sekretariat Presiden.
Sebelum bertemu Putin di Kremlin, Jokowi telah bersua dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina pada Rabu (29/6) waktu setempat. Jokowi menghadiri rangkaian pertemuan dengan para pemimpin dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Fajar.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Fajar.co.id.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: