Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Suplai 140 MVA ke Industri Smelter Nikel di Kaltim

PLN Suplai 140 MVA ke Industri Smelter Nikel di Kaltim Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik di sektor industri, khususnya industri hilirisasi mineral untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menaikan nilai tambah. 

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur Kalimantan Utara (UIW Kaltimra) Saleh Siswanto menjelaskan PLN memasok 140 MVA ke perusahaan smelter nikel di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Adapun kesepakatan ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dengan PT Mitra Murni Perkasa di Balikpapan, pada Kamis (30/6/2022). 

Baca Juga: PLN Hadirkan Solusi Atasi Masalah Sampah di Indramayu Melalui Co-Firing 

“Industri smelter merupakan salah satu proyek nasional untuk mendukung hilirisasi mineral, karenanya kami siap untuk memenuhi kebutuhan listrik para pengembang bisnis di Indonesia dengan kualitas andal dan harga yang kompetitif," ujar Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (7/7/2022).

Saleh menyebut, pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 telah menunjukkan adanya peningkatan permintaan listrik di Kalimantan Timur, terlebih ke depannya akan dibangun IKN yang menjadi epicentrum ekonomi baru di Indonesia. Ia pun memprediksi bisnis dan industri akan semakin tumbuh. 

“Dengan cikal bakal IKN yang menjadi sentra ekonomi baru, kami mengundang para investor agar tidak ragu dalam mengembangkan bisnisnya ke Kalimantan Timur. Anda fokus mengurus bisnisnya, kami yang urus listriknya," ujarnya.

Optimisme PLN dalam melistriki bisnis dan industri di Kalimantan Timur bukanlah tanpa alasan. Saat ini, lanjut Saleh, sistem kelistrikan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan telah terhubung dengan jaringan transmisi interkoneksi 150kV dengan daya mampu Netto 2164 MW dan beban puncak tertinggi 1345 MW. Artinya, masih ada 800 MW surplus.

Saleh melanjutkan, ke depannya, untuk memperkuat sistem interkoneksi, akan dibangun jaringan interkoneksi looping jalur selatan yang melintasi Tarjun-Sei Durian-Tanah Grogot, sehingga sistem Kalimantan Timur dan Selatan akan terhubung secara lebih solid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: