Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Khawatir APBN Tak Sanggup Subsidi Lagi Gegara Hal Ini, Presiden Jokowi: Kalau BBM Naik Ada yang Setuju? Pasti Semua...

Khawatir APBN Tak Sanggup Subsidi Lagi Gegara Hal Ini, Presiden Jokowi: Kalau BBM Naik Ada yang Setuju? Pasti Semua... Kredit Foto: Akbar Nugroho Gumay

"Pasti semua tidak akan setuju. Tapi ingat kita masih impor separuh dari kebutuhan kita, 1,5 juta barel minyak dari luar, masih impor. Kalau harga di luar naik kita juga harus membayar lebih banyak," ungkapnya.

Tak hanya berdampak pada minyak dan gas, Jokowi juga mengatakan invasi Rusia ke Ukraina juga berpengaruh pada ketahanan pangan, seperti gandum. Pasalnya, kedua negara tersebut merupakan produsen besar gandum. Indonesia sendiri tercatat mengimpor gandum dari negara-negara tersebut hingga 11 juta ton.

"Hati-hati komoditas pangan dunia naik semua, utamanya gandum. Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton impor gandum," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kondisi Geopolitik Dunia Pengaruhi Harga BBM Dalam Negeri

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan hal tersebut tentunya akan berakibat pada harga pangan di Indonesia, seperti roti dan mie. Pasalnya, Indonesia hingga saat ini masih bergantung pada produksi gandum dari dua negara tersebut.

"Ini hati-hati yang suka makan roti yang suka makan mie. Bisa harganya naik. Karena ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? karena produksi gandum 34 persen berada di negara itu," sebutnya.

Presiden bahkan mengatakan akibat perang tersebut, gandum tidak bisa diimpor oleh Rusia dan Ukraina ke negara-negara lain. Akibatnya, seperti Afrika dan sejumlah negara di Asia mulai mengalami kekurangan pangan.

Baca Juga: Singgung Soal Harga BBM Negara Lain, Jokowi: Kalau di Luar Naik, Kita Juga Harus Membayar Lebih...

"Barang itu (gandum) tak bisa keluar dari Ukraina dan tak bisa keluar dari Rusia. Di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai namanya kekurangan pangan akut, sudah mulai yang namanya kelaparan," ungkap Jokowi.

Menurutnya, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia bersyukur karena harga pangan seperti beras, di Indonesia tidak mengalami kenaikan. Untuk itu, Presiden meminta agar seluruh Bupati/Wali Kota lebih masif dalam memanfaatkan lahan kosong untuk memproduksi pangan.

Sekecil apapun lahan tersebut, kata Jokowi, harus bisa dimanfaatkan. "Jangan sampai ada lahan kosong, manfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Penting sekali, karena anak-anak kita hari ini penentu masa depan Indonesia, yang namanya stunting harus konsentrasi kita menurunkannya," sebut Jokowi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: