Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditinggal Boris Johnson Inggris Masih Ngebet Latih Puluhan Ribu Tentara Ukraina

Ditinggal Boris Johnson Inggris Masih Ngebet Latih Puluhan Ribu Tentara Ukraina Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Ratushniak
Warta Ekonomi, London -

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan akan melatih sekitar 10 ribu tentara Ukraina di pangkalan militer di seluruh Inggris dalam beberapa bulan mendatang, lapor BBC.

Melalui program itu akan mempersiapkan rekrutan Ukraina untuk pertempuran dalam Perang Ukraina-Rusia, terang kementerian di Inggris itu.

Baca Juga: Mendadak Zelenskyy Pecat Diplomat-diplomat Ukraina, Dubes di Jerman Kena Tendang

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, program pelatihan tersebut digambarkan sebagai ‘fase berikutnya dalam dukungan Inggris untuk Ukraina di tengah invasi Rusia’. Diperkirakan akan ada sekitar 1.050 anggota tentara Inggris yang melatih sebanyak 10 ribu personel militer Ukraina dalam 120 hari.

Seperiti dilansir dari BBC, program tersebut akan dijalankan oleh Brigade Bantuan Pasukan Keamanan ke-11 Angkatan Darat Inggris, yang bertanggung jawab atas pelatihan, perlengkapan, dan perencanaan strategis serta pengorganisasian pasukan asing.

Ini akan mencakup penanganan senjata, pertolongan pertama selama pertempuran, kerajinan lapangan, taktik patrol, dan hukum konflik bersenjata (juga dikenal sebagai hukum humaniter internasional).

“Dengan menggunakan keahlian Angkatan Darat Inggris kelas dunia, kami akan membantu Ukraina membangun kembali pasukannya dan meningkatkan perlawanannya saat mereka mempertahankan kedaulatan negara mereka. Kami berada di tangan Ukraina,” kata Wallace.

Inggris telah secara teratur melatih tentara Ukraina pada tahun-tahun setelah pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014, yang memperbarui konflik antara Ukraina dan tetangganya yang jauh lebih besar di Timur.

Diluncurkan pada tahun 2015, Operasi Orbital didirikan. Pelatihan diberikan kepada sekitar 22 ribu personel militer Ukraina pada Februari 2015 hingga Februari 2022, ketika dihentikan karena invasi Rusia pada 24 Februari.

Operasi itu juga melihat Inggris memasok Angkatan Bersenjata Ukraina dengan persenjataan anti-armor, termasuk lebih dari 4.000 rudal anti-tank, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Wallace menekankan bahwa operasi akan dilanjutkan ketika perang dengan Rusia berakhir, Telegraph melaporkan pada bulan Mei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: