Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendagri Tegaskan Peran Konkret Camat Tangani Penyakit Mulut dan Kuku

Kemendagri Tegaskan Peran Konkret Camat Tangani Penyakit Mulut dan Kuku Kredit Foto: Kemendagri

"Untuk menghadapi merebaknya penyakit mulut dan kuku pada hewan sapi, kita harus menerapkan strategi total football, di mana seluruh stakeholder harus bersinergi menangani PMK. Hal ini menjadi sangat penting tidak hanya terkait aspek penanganannya, tetapi juga memastikan ibadah kurban tahun ini dapat berjalan khidmat dan lancar," terangnya.

Dia menjelaskan, penanganan wabah di berbagai tempat termasuk saat pandemi Covid-19 menempatkan kolaborasi sebagai kata kunci berhasilnya upaya pengendalian. Karena itu, dirinya meminta kepada seluruh camat agar secara intensif mengoordinasikan para lurah maupun kepala desa di wilayahnya dalam penanganan PMK.

Baca Juga: Jamin Hewan Kurban di Jakarta Bebas PMK , Anies Akui Ada Andil Luhut

Selain itu, camat juga perlu terus melakukan pemberdayaan masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana atau kejadian luar biasa.

Senada dengan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa camat adalah garda terdepan dalam menghadapi PMK. Dirinya juga meminta agar semua pihak terlibat aktif secara terintegrasi dalam menekan jumlah penularan kasus PMK di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, pihak Kementerian Pertanian turut menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan dalam menangani PMK. Upaya itu seperti pembentukan posko gugus tugas di tingkat nasional hingga kabupaten sebanyak 177 unit.

Langkah lainnya adalah dengan memantau lalu lintas hewan ternak, distribusi obat dan sarana, penyediaan vaksin, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia, pelatihan vaksinator, serta penyediaan informasi elektronik terkait PMK.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: