Dengan hadirnya listrik di Pulau Messah ini masyarakat jadi bisa meningkatkan aktivitas, terutama aktivitas ekonomi mereka. Mayoritas penduduk mata pencahariannya adalah nelayan. Setelah ada listrik, perekonomian Pulau Messah tumbuh dengan diversifikasi usaha lain seperti UMKM rumahan, toko kelontong, bahkan toko pulsa.
"Anak-anak sekolah juga mampu menikmati terang lampu dan bisa belajar dengan baik," ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, dalam proses pembangunan PLTS Messah, PLN tetapĀ mengapresiasi kearifan lokal. Di tengah hamparan PLTS hingga kini, terdapat sebuah pohon yang dipercaya oleh masyarakat setempat menjaga warga sejak nenek moyang terdahulu sehingga tidak boleh dipotong. Hal ini merupakan bentuk upaya PLN dalam menjaga adat dan budaya yang berlaku di pulau tersebut.
Adapun showcase ke Pulau Messah turut memeriahkan penyelenggaraan rangkaian acara pertemuan G20 sebagai wujud transisi energi di mana listrik ramah lingkungan telah hadir di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dalam menopang kehidupan masyarakat terpencil.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, PLN berjuang melistriki daerah 3T. Kondisi geografis kepulauan menjadi peluang untuk PLN bisa terus berinovasi meningkatkan bauran energi baru terbarukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti