Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Pihak yang Tidak Mau Anies Jadi Presiden 2024 Ketar-ketir, Pengamat Sebut Teriakan Ini Bukan Rekayasa: Kelompok Ini Tak Bisa Dibeli!

Bikin Pihak yang Tidak Mau Anies Jadi Presiden 2024 Ketar-ketir, Pengamat Sebut Teriakan Ini Bukan Rekayasa: Kelompok Ini Tak Bisa Dibeli! Anies Baswedan | Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teriakan dukungan untuk Anies Baswedan Presiden 2024 menggema saat Gubernur DKI Jakarta itu mengunjungi JIS untuk menyerahkan kurban sapinya, Minggu (10/7/2022). Menanggapi hal ini, Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga angkat suara.

Tidak main-main, Jamiluddin menyebut dukungan itu datang secara alamiah dan bukan rekayasa karena seringnya teriakan Anies Presiden di berbagai daerah.

Baca Juga: Capres Atau Tidak Sama Sekali, Ancaman Mileanis Tegas: Siapa Pun Wakilnya, yang Penting Anies Presidennya!

"Gema teriakan itu sudah sering mengemuka saat Anies ada di keramaian dan terkesan alamiah, bukan rekayasa," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, hal yang paling mencolok dalam teriakan itu karena berasal dari kelompok masyarakat yang relatif terdidik. 

"Kelompok ini memang tidak bisa dibeli dalam menyuarakan keinginannya, termasuk dukungannya kepada Anies," tambahnya.

Baca Juga: Pengamat Beri Komentar Lain Soal Duet Anies-Puan: Seperti Minyak dan Air

Akademisi dari Universitas Esa Unggul mengatakan kelompok warga terdidik ini begitu antusias mengkampanyekan Anies melalui berbagai jenis media sosial. 

"Itulah yang membuat gusar pihak-pihak yang tidak menghendaki Anies menjadi capres," ucapnya. 

Lebih lanjut, Jamiluddin menyebut, pihak-pihak lawan terus berupaya mendeskreditkan Anies sebagai sosok yang tak layak menjadi capres. Sayangnya, pola menyudutkan itu justru membuat sebagian anak bangsa makin mencintai Anies.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: