Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CSO CoinShares: Bitcoin Akan Buat Rekor Terbarunya dalam Waktu 24 Bulan

CSO CoinShares: Bitcoin Akan Buat Rekor Terbarunya dalam Waktu 24 Bulan Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin (BTC) mungkin akan turun lebih jauh, tetapi chief strategy officer CoinShares, Meltem Demirors percaya bahwa cryptocurrency teratas akan mencapai level tertinggi baru sepanjang masa dalam 24 bulan ke depan.

Berbicara di Squawk Box CNBC pada hari Senin lalu (11/7/2022), Demirors mencatat bahwa Bitcoin selalu menjadi "aset siklus" dengan penarikan dari puncak ke palung pada 80% hingga 90% secara historis.

Dengan Bitcoin saat ini duduk di sekitar 65% turun dari level tertinggi sepanjang masanya pada November 2021, Demirors percaya bahwa masih ada ruang untuk beberapa koreksi ke bawah.

Baca Juga: Peneliti DeFi: Ethereum Bakal Salip Bitcoin Setelah Bergeser ke PoS

Namun, Demirors mencatat ada dukungan kuat di sekitar 20.000 dolar dan bahwa dia tidak mengharapkan Bitcoin jatuh di bawah 14.000 dolar. Dia memperkirakan rasa sakit itu akan menjadi kenangan yang jauh pada tahun 2024.

"Dalam 24 bulan ke depan, kita akan melihat level tertinggi baru sepanjang masa dalam Bitcoin," katanya.

Bitcoin saat ini dihargai 19.401 dolar, turun 2% dalam 24 jam dan turun 72% dari level tertinggi sepanjang masa. Pembalikan mungkin dalam beberapa waktu akan beristirahat, bagaimanapun, mengingat Demirors dapat melihat bahwa tidak adanya katalis mendekat yang dapat menandakan lebih banyak rasa sakit untuk proyek kripto yang lebih lemah.

"Kami jelas memiliki banyak likuidasi, banyak kebangkrutan yang berdampak besar pada pasar. Kita berbicara tentang modal 10, 20, 30 miliar dolar yang pada dasarnya menguap dalam semalam. Kami tentu mengharapkan lebih banyak rasa sakit di depan untuk saham teknologi, pertumbuhan, dan juga kripto," jelasnya.

Demiror mengatakan dia memperkirakan sejumlah besar aset kripto akan musnah selama pasar beruang, mirip dengan apa yang telah terlihat di saham teknologi.

"Ada ekor aset kripto yang sangat panjang dan panjang yang saya pikir akan menjadi nol, yang tidak benar-benar memiliki prospek jangka panjang seperti yang telah kita lihat dengan begitu banyak saham teknologi juga," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: