Upaya Turunkan Emisi Karbon, Sri Mulyani Segera Resmikan Platform ETM
Dalam upaya menurunkan emisi karbon menuju Net Zero Emission (NZE), serta mendorong Green Economy, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dengan bangga mengumumkan bahwa Indonesia kembali menorehkan tonggak sejarah baru dengan adanya penerapan Mekanisme Transisi Energi (Energy Transistion Mechanism/ETM).
ETM sendiri merupakan suatu bentuk pembiayaan campuran atau blended finance yang dirancang untuk mempercepat penghentian pembangkit listrik bertenaga batu bara dan membuka investasi untuk energi bersih.
Baca Juga: Meski Dolar AS Bikin Nilai Tukar Rupiah Tenggelam, Ingat Pesan Sri Mulyani Jadi Tenang!
"Mekanisme transisi energi atau mekanisme country platform ini adalah rencana ambisius yang memungkinkan peningkatan infrastruktur energi Indonesia dan transisi energi bersih secara mutlak menuju Net Zero emission dengan cara yang terjangkau," kata Sri Mulyani dalam agenda Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable, yang dilangsungkan secara hybrid, dari Nusa Dua Bali, Kamis (14/7/2022).
Ia mengatakan, Pemerintah dalam membangun ETM sebagai kerangka kerja untuk menyediakan pembiayaan yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi nasional dengan memobilisasi sumber pendanaan komersial maupun nonkomersial secara berkelanjutan.
"Ini benar-benar tantangan teknis dan juga finansial yang sangat menantang bagi kita semua. Platform dan transaksi terkait akan diturunkan dari kerangka kebijakan yang lebih luas mengenai transisi energi saja, untuk mencapai target kami sesuai dengan kontribusi yang ditentukan secara nasional," ujarnya.
Baca Juga: Wamenkeu Sampaikan Apresiasi Kepada UMKM yang Mampu Gali Ide dan Kreativitas
Melalui agenda presidensi G20, Sri Mulyani memanfaatkan momentum ini dengan mengajak seluruh negara anggota G20 untuk bersama-sama mewujudkan komitmen pendanaan iklim mereka dengan inisiatif yang nyata dan dapat diterapkan.
"Platform ini menyambut semua investor, termasuk organisasi internasional seperti Bank Dunia, ADB, Otoritas Investasi Indonesia, Aliansi Keuangan, dan juga sektor swasta negara pembangunan multilateral lainnya, serta filantropi," kata Sri Mulyani.
"Inilah yang kami sebut sebagai blended finance, blended commitment, dan blended determinasi untuk dapat menghasilkan platform yang dapat membiayai transisi secara berkelanjutan, hanya dengan cara yang terjangkau. Ini merupakan platform untuk kolaborasi," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas