Deportasi Rusia di Ukraina Kena Semprot Amerika: Ribuan Orang 'Menghilang'
Amerika Serikat meminta Rusia untuk segera membebaskan warga Ukraina yang dipaksa keluar dari negara asal mereka. Moskow menempatkan anak-anak Ukraina untuk diadopsi dan ribuan lainnya "menghilang".
"Pemindahan dan deportasi orang-orang yang dilindungi secara tidak sah merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa Keempat tentang perlindungan warga sipil dan merupakan kejahatan perang," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (13/7/2022).
Baca Juga: Amerika dan Inggris Diserang Balik Rusia Gara-gara HIMARS Milik Ukraina Ada di Mana-mana
Dalam sebuah pernyataan, Blinken mengatakan laporan mengindikasikan Moskow "sengaja memisahkan anak-anak Ukraina dari orang tua mereka dan menculik orang lain dari panti asuhan sebelum menempatkan mereka untuk diadopsi di dalam Rusia", dan juga "menahan atau menghilangkan ribuan warga sipil Ukraina yang tidak lulus 'filtrasi'".
Pejabat Ukraina menuduh Rusia mendeportasi ratusan ribu orang dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia dan memaksa mereka masuk ke dalam apa yang disebut "kamp penyaringan", dan menyerukan dukungan dari Palang Merah.
Kedutaan Rusia di Amerika Serikat mengatakan komentar yang dibuat oleh Washington adalah upaya untuk memicu "Russophobia".
"Upaya Washington untuk menjelek-jelekkan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia tampaknya terkait dengan ketidakpuasan dengan keberhasilan operasi militer khusus," kata kedutaan Rusia dalam sebuah posting Facebook.
Kedutaan mengatakan bahwa koridor kemanusiaan juga beroperasi di wilayah tersebut, menambahkan bahwa "pernyataan tentang penyitaan paksa paspor Ukraina adalah disinformasi Barat yang berkualitas buruk".
Konvensi Jenewa 1949, yang mendefinisikan standar hukum internasional untuk perlakuan kemanusiaan dalam konflik, melarang pemindahan paksa massal warga sipil selama konflik ke wilayah kekuatan pendudukan, mengklasifikasikannya sebagai kejahatan perang.
“Perkiraan dari berbagai sumber, termasuk pemerintah Rusia, menunjukkan bahwa pihak berwenang Rusia telah menginterogasi, menahan, dan mendeportasi secara paksa antara 900.000 dan 1,6 juta warga Ukraina, termasuk 260.000 anak-anak, dari rumah mereka ke Rusia --seringkali ke daerah-daerah terpencil di Timur Jauh," kata Blinken menjelang konferensi yang dijadwalkan pada Kamis (14/7/2022) untuk membahas "pertanggungjawaban" dalam konflik yang sedang berlangsung.
Moskow, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, membantah sengaja menargetkan warga sipil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: