Kasus meninggalnya Brigadir Nopryansah Yasua Hutabarat atau Brigadir J masih meninggalkan sejumlah pertanyaan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sampai membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk melakukan pengusutan terkait ini.
Baca Juga: Polisi Pastikan Kasus Polisi Saling Tembak akan Dibuktikan Secara Ilmiah
Bukan tanpa alasan Kapolri akhirnya membentuk tim pencari fakta. Desakan dari berbagai pihak dan bukti-bukti kejanggalan yang muncul membuat Kapolri menunjuk Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Di mana di dalamnya ada perwakilkan pihak Kompolnas dan Komnas HAM. Bahkan belakangan muncul desakan dari IPW untuk melakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo meminta masyarakat bersabar dan tidak membembuat spekulasi dan kesimpulan tersendiri. Ia meminta semua pihak menunggu hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Gabungan pencari Fakta (TGPF) yang dipimpin oleh Wakapolri.
"Biar tidak ada spekulasi-spekulasi yang terjadi di lapangan tim akan menyampaikan fakta-fakta yuridis dan fakta-fakta data yang bisa dibuktikan secara scientific (ilmiah), itu yang penting," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (16/7/2022).
lebih lanjut, Dedi mengatakan bahwa tim yang dibentuk oleh Kapolri tentu akan bekerja secara secara profesional dan mengedepankan asas keadilan bagi kedua belah pihak. Sehingga apa yang diharapkan masyarakat yakni membuat kasus itu terang benderang bisa dilakukan oleh TGPF.
"Semua kemungkinan pasti akan dilakukan penyelidikan oleh tim agar kasus ini betul-betul sesuai dengan arah Bapak Kapolri, secara terang benderang bisa disampaikan kepada masyarakat didukung pembuktian secara ilmiah," kata dia.
"Tim bekerja diawasi Kompolnas dan Komnas HAM yang juga bekerja secara imparsial dan juga sesuai dengan SOP masing-masing," imbuhnya.
Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berjanji akan turun gunung mengusut sejumlah kejanggalan dalam peristiwa baku tembak yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Salah satunya terkait pergantian CCTV.
"Semua hal dari peristiwa ini semua akan kami tanya semua hal atas tindakan," ungkap Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).
Choirul Anam berjanji pihaknya akan ikut andil dalam membuat kasus yang mengakibatkan meninggalnya Brigadir J ini bisa tuntas dan terang-benderang.
"Nanti itu yang akan kami rekonstruksi. Di kami baru akan masuk ke ruang yang lebih dalam menanyakan semua pihak sehingga peristiwanya menjadi terang benderang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar